Dark/Light Mode

Kasus Covid-19 Di Daerah Naik

Netizen: Yang Ngeyel Terus Langgar Prokes, Digampar Aja

Sabtu, 30 Oktober 2021 06:20 WIB
Ilustrasi. Langgar Prokes, Holywings Tebet Digerebek Aparat. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi. Langgar Prokes, Holywings Tebet Digerebek Aparat. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukan hasil yang positif. Namun, sebanyak 24 daerah justru belum menunjukkan penurunan kasus Covid-19.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, secara nasional, belakangan menunjukkan penurunan. Namun, kata dia, pada tingkat kabupaten/kota justru mengalami lonjakan kasus Covid-19.

“Kami ingin mengingatkan, saat ini ada 105 kabupaten/kota di 30 provinsi yang terlihat ada tren peningkatan kasus konfirmasi dalam tujuh minggu terakhir,” kata Nadia.

Baca juga : Kejagung Jaring 2 Tersangka Langsung Masuk Kerangkeng

Dari 105 kabupaten/kota itu, lanjut Nadia, masih ada 24 daerah yang belum menunjukkan tanda penurunan kasus Covid-19. Wilayah tersebut yaitu Nagan Raya, Labuhanbatu Selatan, Kepulauan Meranti, Bangka Selatan, Solok Selatan, Jakarta Timur, Kota Depok, Kota Bekasi, Blora, Kota Surakarta.

Selanjutnya Jember, Bima, Minahasa Tenggara, Buton, Bulu Kumba, Sintang, Sambas, Bengkayang, Kotawaringin Barat, Lamandau, Sukamara, Mahakam Ulu, Kaimana, dan Sorong.

Dengan adanya tren peningkatan ini, Nadia mengingatkan, seluruh pihak harus ekstra waspada dan berhati-hati. Pemerintah dan seluruh stakeholder, kata dia, terus berupaya menekan angka penularan kasus Covid-19 dan jumlah kasus positif pada level serendah mungkin.

Baca juga : Jika Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pengetatan Mobilitas Bakal Diterapkan Kembali

“Ke depan, Pemerintah akan terus memperkuat testing, tracing, dan isolasi. Apalagi jelang libur Natal dan Tahun Baru,” kata Jubir Vaksinasi Covid-19 ini.

Nadia mengatakan, meski jumlah kasus baru Covid-19 semakin sedikit, upaya pelacakan kontak erat harus tetap maksimal. Identifikasi kontak tidak terbatas pada lingkungan keluarga, tetapi juga tempat kerja, sekolah, dan lingkungan lainnya.

“Kita dapat mencegah potensi lonjakan kasus atau potensi gelombang ke-3 dengan menjadikan mobilitas tidak meningkat sampai pada angka 10 persen, seperti pada Natal dan Tahun Baru 2020, atau pun pada pasca Idul Fitri 2021 dan kepatuhan pada protokol kesehatan,” tandasnya.

Baca juga : Netizen Dukung PPKM Jalan Terus Agar Masyarakat Sehat

Netizen pun meminta kepala daerah, terutama yang daerahnya masih horor kasus positif Covid untuk mengambil kebijakan cepat dan tepat. Termasuk juga melakukan pengawasan terhadap aktivitas dan mobilitas masyarakat serta penindakan terhadap pelanggar prokes.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.