Dark/Light Mode

Kamu Perempuan Tulen?

Rabu, 26 Juni 2019 07:52 WIB
Ngopi - Kamu Perempuan Tulen?
Catatan :
ESTI FITRIA WULANDARI

RM.id  Rakyat Merdeka - Jalannya cepat dan gagah. Mengenakan kaos polo putih dan celana jeans biru, perempuan muda itu menghampiri kami, rombongan dari Jakarta yang baru tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand

Orn Anong adalah warga lokal. Kulitnya putih, mukanya bulat, matanya sipit. Topi baseball berwarna gelap tak pernah lepas dari kepalanya. Meski rambut panjangnya melewati bahu, namun tidak bisa menutupi kesan machonya. Kedua daun telinganya banyak bertengger antingan, yang bentuknya sangat tidak biasa.

Yang menarik perhatian saya, ada dua yang bentuknya seperti tombak panjang berwarna silver. Menembus daun telinga yang bawah hingga ke atas. Dia mengaku punya 12 lubang tindik, termasuk di alis kanannya yang meninggalkan bekas luka. 

Baca juga : Salam Tempel

Sekilas perempuan itu jauh dari kata anggun. Padahal, dari bayi, orang tuanya selalu mendoakan anaknya tumbuh menjadi perempuan yang cantik. Sesuai namanya, Orn Anong. Namun dia lebih suka dipanggil Mimi. Dia mengaku sudah bertahun-tahun menjadi guide di biro perjalanan lokal.

Profesinya itu mengharuskan dia bergerak gesit, karena tidak semua tamunya punya waktu yang lama untuk mengunjungi Thailand. Sabar, karena tamunya memiliki latar belakang budaya dan sifat berbeda. Dan terakhir dia harus ramah. Ya, karena dia memang dibayar untuk itu. Akhirnya dia jadi terbiasa ramah dan sabar meski sedang tidak bertugas. Sehingga tidak salah juga orangtuanya memberi nama Orn Anong, perempuan yang cantik. Minimal sifatnya.

Saya yang selalu duduk tepat di belakangnya, tidak sadar selalu mengamati gerak-geriknya. Kadang iseng mengamati dari ujung rambut hingga ujung kaki. Bahkan saya coba mendengar dengan seksama suaranya jika dia sedang berbiacara. Apa yang saya cari? Saya ingin tahu apakah dia perempuan tulen ataukah lady boy. 

Baca juga : Kalah Pencitraan

Karena waria-waria Thailand terkenal sangat cantik dan susah dibedakan dengan perempuan asli. Daripada penasaran, saya coba bertanya langsung ke dia. “Kamu perempuan beneran apa bukan?” Momennya saat itu tepat. Karena saya dan rombongan sedang menuju tempat pertunjukan kabaret Alcazar di Pattaya. Pemain kabaretnya waria yang cantik semua.

Untung saja pertanyaan saya nggak bikin dia marah. Dia malah tertawa lebar. “Saya perempuan asli. Dan lihat, saya tidak punya jakun,” jelas Mimi dengan Bahasa Indonesia terpatah-patah. Syukurlah, batin saya. Sepanjang perjalanan Mimi banyak bercerita. Salah satunya kisah teman dekatnya yang memutuskan operasi kelamin, dari pria ke wanita.

Menurut dia, hampir 80 persen waria di Thailand itu hanya berani permak area dada dan wajah. Sebab, untuk mengoperasi kelamin, selain membutuhkan biaya yang ekstra besar, waria itu juga harus tahan sakit selama hampir setahun di area genitalnya tersebut. Karenanya, dokter bedah plastik mewajibkan dia berkonsultasi dengan psikolog dulu.

Baca juga : Ketua DPR Dukung Percepatan KLB PSSI

Di kesempatan lain, saat saya sedang mencuci tangan sehabis menyantap hidangan berbuka puasa, Mimi yang di sebelah saya bertanya dengan mimik serius. “Lapar nggak sih puasa? Pasti haus kan? Kok kuat sih dari pagi buta sampai jelang malam, nggak makan dan minum.” Rupanya dia memperhatikan saya dan anggota rombongan yang lain, yang menolak diajak makan siang.

Saat itu masuk hari-hari terakhir Bulan Ramadan. Saya cuma jawab singkat, “Sudah biasa Mi. Kan kami makan sahur dulu sebelum puasa.” Saya tidak menjelaskan panjang lebar manfaat berpuasa sebulan penuh untuk tubuh. Saya juga tidak bilang, manfaat lain berpuasa adalah menahan segala macam napsu serta menjadi momen untuk lebih dekat ke Sang Pencipta. Termasuk menahan napsu untuk mengubah fisik yang sudah ditakdirkan sejak lahir. Mungkin juga yang menahan laju pertumbuhan lady boy di Tanah Air. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.