Dark/Light Mode

Astaga, Belum Kapok Juga...

Minggu, 14 Juli 2019 03:45 WIB
Ngopi - Astaga, Belum Kapok Juga...
Catatan :
BARATA KRISNA

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini masih cerita tentang teman saya, seorang wartawan senior yang punya ambisi besar menjadi anggota DPR. Agak berbeda dengan rekan wartawan yang pernah saya ceritakan sebelumnya, walau sama-sama akhirnya gagal menjadi anggota DPR, tapi kawan yang satu ini pantang menyerah.

Hingga tulisan ini saya buat, Pilpres dan pileg sebenarnya sudah berakhir. Memang masih ada beberapa wilayah dan daerah pemilihan yang masih berstatus sengketa. Namun dari segi hasil nampaknya sudah signifikan mana caleg yang sukses dan mana yang gagal.

Nah si teman ini, sebut saja namanya Dedi, sudah dua kali mencoba peruntungannya. Dia semula sangat optimistis. Pasalnya, dia di masanya merupakan eks artis sinetron yang cukup kondang, saat stasiun televisi masih cuma satu yang mengudara, yaitu TVRI. Dia berharap, modal ketenaran di masa lampau itu akan mempermudah langkahnya melenggang ke Senayan.

Baca juga : Akhirnya, Trump Buka Blokir Huawei

Pertama pada 2009 lalu, kala itu dia memilih dapil di kampung halamannya. Sebenarnya dia bergabung di partai yang cukup kondang. Terbukti, partai itu kini berkoalisi dengan pemerintahan yang sekarang menang dua periode. Sayangnya, dia mendapat nomor “sepatu” alias dua digit. Secara telak, dia pun tersungkur.

Walau keok, impiannya untuk duduk menjadi anggota dewan belum sirna. Memang kali ini dia rehat di periode berikutnya, demi mengumpulkan dana. Satu dekade kemudian dia kembali nyaleg. Arena pertarungannya kali ini lebih kecil, yaitu DPRD di seputaran Bodetabek. Kali ini dia gabung dengan partai yang sama sekali baru, walau para petingginya merupakan eks pejabat yang pernah eksis di negara ini.

Sebenarnya dia dijanjikan berbagai hal dari kader parpol tersebut, diantaranya subsidi spanduk dan stiker. Nomor “peci”. Bahkan dikerahkan tenaga IT yang konon akan disusupkan ke KPU setempat, untuk merekayasa angka-angka yang masuk agar dalam rekapitulasinya nanti dia dapat angka yang besar.

Baca juga : Angkat Telunjuk Saja Kok Malu-malu

Ternyata, semua itu hanya janji surga. Boro-boro mau tenaga IT, spanduk dan stiker buat ditempel di tiang listrik saja jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Hasilnya,kembali dia “tewas dengan sukses”. Dia pun lemas mengetahui data KPU terkini. Jangankan caleg, parpolnya saja jauh di bawah ambang batas buat menembus senayan.

Rupanya masyarakat sekarang masih tertarik pada parpol lawas yang katanya sudah teruji sepak terjangnya. Beberapa hari lalu saya menemui Dedi non Corbuzier ini di kawasan Senayan. Bukan di gedung parlemen, tapi di warung kopi. Dalam kongkow-kongkow itu dia bertekad untuk maju lagi bila ada kesempatan.

“Mantaplah kalo jadi wakil rakyat, hidup kita bisa terjamin. Sudah dapat gaji, selesai jadi dewan ada pensiunannya lagi, hehehe...” ujarnya. Astaga... Rupanya itu tujuan dia jadi anggota dewan. Nggak kapok kapok juga Bang, kalah terus? ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.