Dark/Light Mode

Akhirnya, Trump Buka Blokir Huawei

Sabtu, 29 Juni 2019 17:52 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. (Foto: REUTERS)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kedua kiri) bertemu dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. (Foto: REUTERS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akhirnya membuka blokir Huawei. Penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (ICT) asal China itu kembali diizinkan menjalin bisnis dengan perusahaan-perusahaan AS.

Huawei kini bisa kembali membeli berbagai perangkat teknologi atau software dari perusahaan AS. Keputusan monumental tersebut diambil Trump, setelah ia mengatakan bakal melanjutkan diskusi perdagangan dengan China.

Baca juga : Keretanya Sih Oke, Tapi Antre Tiketnya Bikin Capek

Trump dan Presiden China, Xi Jinping, setuju mengadakan gencatan senjata, dalam perang dagang antar kedua negara. "Kami akan berunding dengan China, terkait kesepakatan apa yang bisa kami buat. Saya tidak terburu-buru," ujar Trump, dalam konferensi pers di G20, Sabtu (29/6), seperti dilansir The Wall Street Journal.

Trump mengatakan, langkah AS menjual produk dalam jumlah besar ke Huawei adalah hal yang bagus. "Kami akan tetap menjual produk-produk itu ke Huawei. Perusahaan-perusahaan AS tidak senang, karena tidak bisa menjual produknya ke Huawei, selama perusahaan tersebut kena sanksi," jelas Trump, seperti dikutip CNN.

Baca juga : Donald Trump Labeli Teroris Militer Iran

Sekadar kilas balik, pada akhir Mei lalu, pemerintah AS memasukkan nama Huawei ke dalam daftar hitam perdagangan. Hal ini membuat Huawei tidak bisa menjalin bisnis dengan perusahaan AS. Termasuk  membeli komponen-komponen yang dibutuhkan untuk perangkat mereka.

Buntutnya, beberapa perusahaan teknologi AS seperti Google mengumumkan bakal memutus kerja sama mereka dengan Huawei.

Baca juga : Angkat Telunjuk Saja Kok Malu-malu

Ini menjadi pukulan telak bagi Huawei, mengingat Android menjadi 'nyawa' dalam smartphone yang mereka pasarkan. Selain terancam tak dapat pasokan sistem operasi Android, Huawei juga terancam tidak mendapatkan pasokan chipset dari Intel, yang kabarnya akan mengikuti langkah pemerintah AS.

Namun kini, masalah itu tak ada lagi. Setidaknya, jika Trump tidak mengubah kembali keputusannya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.