Dark/Light Mode

Drama Nyaleg Si Fulan

Jumat, 21 Desember 2018 04:28 WIB
Ngopi - Drama Nyaleg Si Fulan
Catatan :
ESTI FITRIA WULANDARI

RM.id  Rakyat Merdeka - Loe gue end. Ya, ini memang judul film yang tayang di bioskop enam tahun lalu. Yang mengangkat kisah nyata kehidupan liar anak muda di Jakarta. Filmnya sendiri menyadur novelnya Zara Zettira ZR yang dirilis 2011. Tapi saya bukan ingin ngobrolin film, yang jelas-jelas belum pernah saya tonton. Obrolan ringan dengan seorang teman di penghujung bulan kemarin telah mengingatkan saya dengan judul film itu.

Seperti halnya emak-emak lain, sore itu obrolan diawalin dengan menanyakan kondisi kesehatan keluarga. Alhamdulillah apik kabeh, katanya. Karena ngobrolin keluarga itulah, saya lantas teringat wajah kepala keluarganya dia, yang saban hari saya lihat terpampang di sekitaran wilayah tempat tinggal saya. Dari yang berukuran jumbo sampai yang hanya ditempel di batang-batang pohon.

Baca juga : Ikan Hias, Caleg & Capres

Menurut dia, suaminya itu sempat galau berat ketika hendak maju mencalonkan diri menjadi anggota legislatif. Galau karena tidak mendapat restu sang istri. Bimbang kalau ingat pengalaman dua kali kalah. Tapi si suami berhasil melewati kegalauannya dan kekeuh nyaleg. Dan dengan berat hati, teman saya merestuinya.

Di sinilah drama itu dimulai. Si istri lalu nyerocos memberondong suaminya bak senapan mesin kaliber berat. Serentetan persyaratan dipasang jika tetap ngotot nyaleg. Intinya, nggak boleh ada rumah dan tanah yang dijual. Mobil juga. Sebab, kali ini teman saya nggak mau menebalkan mukanya lagi gegara hobi nyaleg suaminya itu.

Baca juga : Obama-Trump Saling Serang

Tanpa ditanya, dia sudah langsung membeberkan apa yang membuat wajahnya yang cantik itu harus menebal akibat menahan malu. Ternyata, suaminya pernah habis-habisan  menjual harta benda mereka tanpa menyisakan satupun aset berharga. Maklum, waktu itu suaminya super duper yakin menang. Sayang, kenyataannya bertolak belakang.

Buntutnya, mereka terpaksa tinggal di rumah orangtuanya, karena rumah mereka pun ikut dilego. Karena itu, loe gue end kalau ada yang dijual-jual! Gitu kata temen saya. Tegas. Walau ngaku sedikit ngeper waktu ngomongnya, tapi dalam hati dia merasa harus memberi ultimatum itu.

Baca juga : Sajadah & Haram Jadah

Beruntung, suaminya manut. Karena dia berhasil mendapatkan sponsor untuk pencalegan kali ini. Doa istri pun mengiringi langkah politik suaminya. Dia hanya berharap, suaminya kelak bisa menjaga amanah jika sukses terpilih.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :