Dark/Light Mode

Batu Akik, Riwayatmu Kini

Minggu, 16 Desember 2018 06:11 WIB
Ngopi - Batu Akik, Riwayatmu Kini
Catatan :
FAZRY

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesona batu akik sangat menggoda, sempat booming pada Tahun 2014-2015. Peminatnya pun beragam, tua-muda, laki-laki dan perempuan. Gaungnya bahkan sampai level Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seperti yang ditunjukkan Ibu Any Yudhoyono dalam akun Instagram pribadinya.

Seiring waktu, pamor batu akik meredup. Sejumlah lapak di jalanan gulung tikar. Kios batu di mal-mal banyak yang tutup. Nasibnya, seperti tanaman anthurium dan ikan louhan yang sempat sangat tenar, dicari banyak orang beberapa tahun silam, kemudian redup dalam tempo singkat.

Baca juga : Kampanye Untuk Rakyat

Penasaran, pekan lalu, saya berkunjung ke Jakarta Gems Center (JGC), masyarakat menyebutnya, Erbe/Pasar Rawa Bening. Salah satu pusat penjualan batu akik terbesar di Jakarta. Beragam jenis batu ada disana, mulai dari bacan, pancawarna, kalimaya hingga batu rubi.

Suasana Di Erbe tak seramai dua tahun silam, pengunjungnya dikit. Beberapa kios akik tutup, tak lagi jual batu. Tapi, banyak juga pedagang disana yang bertahan. Rupanya, mereka punya trik jitu supaya dagangannya laku. Misalnya, menggagas komunitas/menjaring pecinta akik dalam satu kumpulan. Komunitas ini dibagi lagi seperti, komunitas batu pandan, pancawarna dan jenis lainnya. Harapan pedagang, batu yang ada laku, dibeli anggota komunitas.

Baca juga : Berebut Pemilih Galau

Cara lain juga ditempuh, mereka menjual batu akiknya lewat jejaring sosial, instagram dan facebook (FB). Jika tak laku juga, pedagang mengadakan lelang terbuka di FB dengan batas waktu tertentu. Biasanya, harga jual batu akik siap pakai dibuka diangka Rp 50.000. Tawaran tertinggi, bisa mencapai Rp 550.000. Itu pun tergantung jenis batu dan cincinnya.

Jika Bacan lelangan kondisinya bagus, dilengkapi sertifikat lab, iketannya dari perak, harganya bisa tembus hingga Rp 3.000.000, lumayan kan. Apalagi, akiknya menang kontes, harganya bisa lebih dari itu. “Sekarang harganya nggak kaya waktu booming, orang jual akik harganya selangit, bisa kaya mendadak bang,” kenang pedagang batu akik Rahmat Iskandar.

Baca juga : Ikan Hias, Caleg & Capres

Menurutnya, jual lewat online dan lelang di medsos ini dilakukan supaya dapur dirumah tetap ngebul. Bersyukur, masih ada aja yang beli. Uangnya, bisa buat ngopi, makan diwarteg, atau beli sembako. Meski pamor akik meredup, ada saja yang datang ke Erbe. Sekedar lihat-lihat, atau bawa bongkahan batu untuk dijadikan cincin. Kata orang, peminat batu akik masih ada, di luar orang-orang yang hanya ikut terkena sindrom sesaat.

Pasar batu akik tidak boleh hilang begitu saja, karena dari sisi ekonomi, banyak membantu warga, baik untuk kalangan kecil atau menengah. Pedagang di Erbe ingin mengulang masa kejayaannya. Mereka berharap, 2019 akik booming lagi!!

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :