Dark/Light Mode

Setelah Ikan Guppy, Terbitlah Tupai Terbang

Jumat, 15 November 2019 07:01 WIB
Ngopi - Setelah Ikan Guppy, Terbitlah Tupai Terbang
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Sukses beternak ikan guppy, saya mulai belajar ternak hewan lainnya, hewan yang punya nilai ekonomi lebih tinggi. Harapannya, biar ada tambahan pemasukan, buat tambah-tambah cicilan apartemen bersubsidi.

Banyak tawaran dari teman dan saudara yang sudah mulai menekuni hobi ternak hewan peliharaan lebih dulu. Mulai dari ternak burung dara, burung love bird, hamster, sampai ternak tikus putih yang bisa jadi pakan ular sanca peliharaan teman satu kantor saya, OKT.

Akhirnya saya putuskan untuk coba mengembangbiakkan sugar glider, mamalia bertubuh imut yang kerap disebut sebagai tupai terbang. Kebetulan, paman saya sudah sukses mengembangbiakkan hewan yang beraktivitas pada malam hari tersebut.

Baca juga : Setelah Iurannya Naik, #BPJSRentenir Trending

Sugar glider disebut tupai terbang karena memiliki bentuk fisik dan kebiasaan yang sangat mirip dengan tupai atau bajing, meskipun secara genetis tidak terkait erat. Hewan ini juga punya kantung di perut seperti kangguru. Kantung tersebut digunakan untuk menaruh anak yang masih bayi.

Untuk harga, satu pasang indukan sugar glider cukup menguras kantong. Untuk kualitas siap ternak bisa mencapai Rp 1 juta rupiah per pasang. Dalam satu kandang ukuran 40x60 centimeter, bisa diisi dengan dua jantan dan empat betina. Kita bisa menggunakan batok kelapa untuk media bersembunyi si tupai terbang saat siang hari. Karena, umumnya mereka baru mulai beraktivitas saat hari sudah gelap.

Untuk makannya juga tidak perlu repot, cukup diberi buah seperti pepaya atau pisang. Kalau masih kesulitan, bisa dibuatkan bubur bayi instan yang banyak dijual di warung-warung dengan kemasan saset. Satu bungkus bubur bayi saset bisa untuk tiga hari. Cara penyajiannya juga sama seperti membuat bubur bayi biasa, cukup diseduh dengan air hangat dan aduk sampai rata.

Baca juga : Pemerintah Nggak Mau Ikutan Bakar Duit Ala Gopay Dan OVO

Karena masih tahap belajar, saya baru punya tiga ekor sugar glider, dua betina dan satu jantan. Setelah empat bulan dipelihara, satu ekor betina akhirnya melahirkan dua sepasang anakan. Memang kembang biak hewan ini tergolong sidikit, satu indukan hanya melahirkan dua ekor anak dengan rentang waktu produksi dua sampai tiga kali dalam setahun.

Setelah bisa makan sendiri, atau di umur satu bulan, iseng-iseng saya tawarkan anak sugar glider hasil ternak ke pasar burung dan hewan Jatinegara. Di tingkat pedagang, mereka berani membeli anakan dengan harga Rp 250-300 ribu per ekor. Kalau kita jual langsung ke pembeli harganya bisa mencapai Rp 400-500 ribu per ekor.

Namun harga tersebut hanya berlaku untuk anakan. Kalau yang dewasa akan lebih murah karena lebih sulit menjinakkannya. Sementara untuk dijadikan biangan, harus yang benar-benar berkualitas agar gampang berkembang biak. Tertarik untuk mencoba? [NOVALLIANDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.