Dark/Light Mode

Nikmati Rafting di Bali

Rabu, 20 November 2019 06:30 WIB
Ngopi - Nikmati Rafting di Bali
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjajal rafting di Bali masuk dalam list pelesiran para wartawan parlemen. Selain untuk mendapatkan sensasi petualangan, buat saya rafting menjadi pengalaman pertama. Di Bali, ada dua sungai terbaik untuk rafting. Sungai Telaga Waja dan Sungai Ayung. Kalau Sungai Ayung, letaknya persis di Ubud. Memiliki arus tenang dan damai. Sungai Ayung memiliki tingkat kesulitan di level 2 dan 3.

Sementara Sungai Telaga Waja, dengan panjang sekitar 16 km dan ditempuh selama 2,5-3 jam, terletak membelah Karangasem dan Klungkung. Sungai ini memiliki arus yang cukup kencang, berbatu, dan terdapat beberapa dam setinggi sekitar 5 meter.

Karena itu, sungai ini diberikan level 3+ untuk kelas rafting. Ada lagi Sungai Melangit yang juga terletak dekat Ubud, masuk Kebupaten Klungkung, memiliki trek sepanjang 7,5 km dengan tingkat kesulitan level 2.

Baca juga : 5 Pantai Yang Tersembunyi di Malang

Dari tiga sungai, kami memilih rafting di Sungai Ayung. Selain tidak berbahaya untuk pemula, tapi tidak juga terlalu cemen untuk dijajal. Sebelum memulai, semua peserta di-brief instruktur: posisi duduk di perahu, cara mendayung maju, mendayung mundur, dan cara menghindar agar perahu tidak terbalik.

Satu perahu berisi maksimal 5 orang peserta ditemani satu instruktur. Barang-barang berharga dikumpulkan dalam satu wadah tas anti air, sementara tas besar berisi baju ganti, peralatan mandi dan lainnya dibawakan terpisah menuju titik akhir rafting.

Dengan panjang 14 km atau normalnya ditempuh sekitar 2 jam, tapi kami menempuhnya hampir 3 jam. Bukan karena kami malas-malasan mendayuh, tapi karena ingin menikmati setiap jengkal perjalanan di sungai Ayung. hehe.

Baca juga : Nikmati Liburan ke Bandung Walau Cuma 2 Hari 1 Malam

Selama perjalanan, instruktur kami harus sering turun ke sungai karena perahu kami kerap terdampar di atas bebatuan. Entah karena beban kami yang terlalu berat atau karena air sungainya lagi surut.

Maklum, selain perahu diisi full, hampir semua bobot kami di atas rata-rata. Hampir semua di atas 80 kg. Di tengah sungai, kami dimanjakan dengan pemandangan tebing yang sudah dipahat dengan motif khas Bali. Entah kapan dibuatnya, pemandu kami pun tidak mengetahuinya. “Sejak saya di sini sudah ada pahatan ini,” katanya.

Perjalanan asyik ini memang harus dibayar mahal. Meski perjalanan kami seru, tapi bukan berarti tanpa perjuangan.

Baca juga : Amerika Diserang Badai Api

Sebelum memulai perjalanan, kami harus jalan setapak sekitar 30 menit dengan ribuan anak tangga yang curam. Lebih ngeri ketimbang nanjak. Sebab, bila kegelincir, bisa jatuh dan gelinding. hehe.

Setelah rafting, kami juga harus menaiki tangga. Pada umumnya, bisa ditempuh sekitar 20 menit. Namun, dalam perjalanannya, kami butuh lebih banyak waktu karena beberapa kali istirahat.

Di perjalanan ini yang justru banyak memakan korban. Banyak dari kami yang cidera. Mayoritas mengalami keram kaki. Alhamdulillah saya tidak. Saya hanya kelelahan.[SHAHIH QARDHAVI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.