Dark/Light Mode

Sistem Ganjil Genap Kepentingan Siapa?

Senin, 23 September 2019 07:08 WIB
Ngopi - Sistem Ganjil Genap Kepentingan Siapa?
Catatan :
Redaktur

RM.id  Rakyat Merdeka - Beberapa hari ini saya mendapatkan pesan di WhatsApp dari sales mobil yang memang sudah lama saya kenal. Pesannya tidak hanya sekali. Tapi berkali-kali.

Dia menawarkan beberapa unit terbaru yang lebih modern ditambah berbagai promonya. Pikir saya, mungkin dia lupa. Soalnya dia tahu kalau saya sudah ada kendaraan. Makanya, saya coba mengingatkan.

“Maaf Bu, Alhamdulillah saya sudah adakan, satu saja nggak habis-habis ini Bu. Hehe,” jawab singkat saya. Saya berharap, dengan itu dia enggak broadcast flayer penjualan mobilnya.

Baca juga : Dipilih Presiden, BP KPK Harus Bebas Kepentingan Politik

Namun, nyatanya dia malah bales lagi. “Kan bisa buat cadangan kalau lagi enggak sesuai tanggalnya pas gage, Pak? Hehe” balasnya.

“Nanti bisa kita bantu supaya bisa berbeda Nopolnya,” sambung sales tersebut dengan sangat agresif.

Saat itu juga. Saya teringat dengan aturan baru DKI Jakarta tentang ganjil genap. Memang, sejak 9 September lalu, perluasan wilayah dan waktu ganjil genap di DKI Jakarta sudah diterapkan.

Baca juga : Simona Halep Kepincut Sepakbola

Bahkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI pun mencatatkan hingga hari kelima ada 8.101 pengguna ditilang. Pemprov DKI mengklaim, aturan ini untuk memperbaiki udara Jakarta dari polusi dan solusi kemacetan.

Kalau dilihat dari niatnya sih oke. Buat udara yang lebih baik dan mengatasi kemacetan. Saya sepakat kalau tujuannya untuk itu.

Tetapi, jika dihubungkan dengan WA dari salah satu sales mobil, rasa-rasanya kok ada relasinya ya. Dulu, waktu belum diperluas, saat kendaraan masyarakat yang nomor polisinya tidak sesuai dengan hari ganjil genap, maka dia harus naik angkutan umum atau rela berputar lebih jauh menghindari jalur ganjil genap.

Baca juga : Sistem Pembelian Tebu Kementan, Bikin Petani dan Pabrik Gula Maju

Lantas bagaimana dengan sekarang yang wilayah sudah di perluas. Enggak ada pilihan lain. Memang bagi yang punya duit atau kendaraan umum dari rumahnya belum terintegrasi dan butuh merogoh kocek lebih dalam buat ongkosnya.

Sepertinya tawaran dari sales mobil ini solusi mujarab. Beli mobil dengan nopol berbeda. Lantas pertanyaan saya, apakah ada hubungan dibuatnya aturan ganjil genap ini karena ada tawaran mobil dengan nopol berbeda itu?

Atau memang aturan ini sebuah titipan? Entahlah. Semoga saja aturan ini murni untuk mengurangi polusi udara dan kemacetan di DKI Jakarta. [NANA MAULANA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.