Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Akhir-akhir ini, banyak orang mulai melirik dunia wirausaha ketimbang menjadi karyawan suatu perusahaan. Kesuksesan finansial yang bisa diperoleh dari membangun usaha mendorong orang untuk memilih memulai usaha mereka sendiri.
Banyak sudah kisah sukses para pengusaha. Meski harus mulai dari nol serta harus melewati jalan panjang dan berliku sebelum akhirnya meraih kesuksesan yang bisa menjadi inspirasi.
Ini mendorong istri saya untuk memulai usaha sendiri. Cerita begini. Satu tahun lalu, istri saya sudah berhenti kerja. Bukan karena resign, tapi memang kontrak kerjanya sudah habis.
Di masa awal tidak bekerja, dia memang senang bisa santai-santai di rumah. Tapi, lama kelamaan rasa bosan mulai hinggap. Maklum, biasanya dia berkutat dengan segala kesibukan di tempat kerja. Tak ingin hanya santai-santai di rumah, dia pun mulai membangun usahanya sendiri.
Pertama kali dia merintis, dia jual beli makanan olahan beku dan minuman cepat saji yang sedang booming di kalangan remaja. Yakni Boba. Minuman rasa-rasa dengan isian bola tapioka.
Demi mendukung semangatnya, saya rela merogoh kocek cukup dalam untuk merenovasi rumah dan menyulapnya menjadi toko sederhana. Tidak lupa saya sisihkan juga untuk modal tambahan. Dalam hati saya berkata, "Tidak apa keluar uang banyak yang penting istri betah kerja di rumah."
Beberapa minggu mulai berjualan, hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Malah cenderung menyedihkan. Bayangkan saja, pernah suatu waktu dalam tiga hari berturut-turut tidak ada pembeli. Sekali pun ada yang beli, uangnya tidak cukup dipakai sekadar belanja sayur. "Yang namanya usaha, pasti ada cobaannya," tutur istri saya menenangkan dirinya sendiri.
Tapi, selain cobaan itu, yang paling menjengkelkan adalah tingkah laku tetangga sebelah rumah. Rumahnya persis di samping tempat tinggal saya. Saya kesal karena mereka sepertinya tidak punya ide untuk usaha, karena selalu meniru apa yang saya dan istri jual.
Baca juga : Mantengin Cuitan Pemimpin Dunia
Hati rasanya tidak tega melihat hal itu. Apalagi yang tahu betul bagaimana rasanya persaingan usaha itu adalah istri sendiri. Sebab, saya masih sering keluar rumah untuk liputan dan tidak bisa membantunya berjualan.
Tapi, hidup itu adalah perjuangan. Makanya, saya usulkan untuk memasarkan usahanya melalui aplikasi ojek online. Alhamdulillah, semenjak itu sudah mulai banyak pembeli yang datang dari segala penjuru.
Kini, beberapa barang branded sudah bisa dia beli dari hasil usahanya. Memang tidak mahal, tapi rasanya bangga jika usaha kita mulai membuahkan hasil signifikan.
Jadi, inti dari cerita ini adalah, segala usaha yang kita jalankan pada awalnya memang tidak banyak menghasilkan pemasukan. Tapi, jika diiringi dengan doa dan usaha, Insya Allah akan diberikan jalan.
Baca juga : Ojek Online Kini Mirip Metromini
Bhayu Aji Prihartanto, Wartawan Rakyat Merdeka
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.