Dark/Light Mode

Masyarakat Masih Terdampak Pandemi

Please, Tarif KRL Jangan Naik

Minggu, 16 Januari 2022 07:10 WIB
Tarif KRL Commuter Line Jabodetabek per April 2022 naik dari semula Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 untuk 25 kilometer pertama. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)
Tarif KRL Commuter Line Jabodetabek per April 2022 naik dari semula Rp 3.000 menjadi Rp 5.000 untuk 25 kilometer pertama. (Foto: Antara/Muhammad Iqbal)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti rencana kenaikan tarif kereta Commuter Line (KRL) di Jabodetabek. Komisi V DPR menilai, kenaikan tarif KRL akan membebani pekerja di wilayah Jabodetabek, karena upah mereka tak naik secara signifikan pada tahun ini.

Anggota Komisi V Toriq Hidayat menegaskan, usulan kenaikan tarif dasar KRL tak tepat diajukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di masa sekarang. Sebab, masyarakat mengeluhkan besarnya beban pengeluaran yang harus ditanggung, seperti melonjaknya harga sejumlah kebutuhan pokok akibat pandemi Covid-19.

Baca juga : Pegadaian Sigap Bantu Masyarakat Terdampak Banjir Di Aceh Dan Jayapura

“Pandemi belum usai, bahkan ada potensi varian baru Covid-19. Harusnya pemerintah menambah subsidi atas moda transportasi umum ini, bukan berwacana untuk menaikkan tarif,” ujar Toriq melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

Anggota Fraksi PKS ini menguraikan, tren penurunan pengguna KAI Commuter Line terjadi sepanjang tahun 2021. Wilayah operasi Jabodetabek turun sebanyak 19,6 persen dibanding jumlah pengguna KRL tahun 2020, akibat kebijakan PPKM dan melemahnya daya beli masyarakat.

Baca juga : Masyarakat Masih Mau Pake Masker

Selain itu, sambung dua, usulan kenaikan tarif juga bertolak belakang dengan semangat pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat menggunakan moda transportasi umum di perkotaan. Terlebih, penggunaan moda transportasi KRL juga mengurangi emisi gas, dan menjadikan lingkungan lebih sehat.

Kenaikan tarif, lanjutnya, berpotensi melemahkan semangat masyarakat menggunakan moda transportasi umum. “Ini tidak sesuai dengan kampanye Pemerintah terkait peningkatan kesadaran penggunaan angkutan umum massal perkotaan dan non motorized transportation (NMT) pada hari kesehatan Internasional yang diperingati setiap 7 April,” urai dia.

Baca juga : Omicron Terkendali, Masyarakat Masih Disiplin Pake Masker

Toriq menambahkan, masyarakat sangat mengapresiasi KAI dengan berbagai pencapaian kinerja dan upaya inovasi serta modernisasi layanan KRL Commuter Line di masa pandemi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.