Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Pelaku usaha di bidang pertanian, Wayan Supadno menilai Indonesia kurang memiliki kreativitas dalam menyikapi sejumlah hambatan di sektor usaha. Hal itu terlihat dari peringkat kemudahan berusaha Indonesia yang berada pada peringkat 110 dari 132 negara yang disurvei.
Akibatnya, jelas Wayan, indeks enterpreunership Indonesia berada pada posisi 94 dari 132 negara. Melihat kondisi tersebut, Wayan berharap, sejumlah upaya untuk meningkatkan kreativitas dan semangat kewirausahaan masyarakat harus segera dilakukan.
Demikian juga, ujar Wayan, dengan perbaikan sejumlah kebijakan di sektor pertanian agar berpihak pada pengembangan sektor UMKM, untuk mewujudkan kedaulatan ekonomi rakyat. "Sehingga, potensi ekonomi di bidang pertanian yang dimiliki Indonesia tidak dimanfaatkan oleh bangsa lain," tuturnya.
Baca juga : Erick Thohir: BUMN Adalah Sepertiga Kekuatan Ekonomi Indonesia
Pelaku usaha digital, Zahra Damariva mengungkapkan bahwa pandemi mengakselerasi pertumbuhan industri startup lewat pemanfaatan transformasi digital.
Menurut Zahra, sejumlah bisnis digital di sektor UMKM tumbuh dalam bentuk e-commerce, logistik dan transportasi, kesehatan, pariwisata dan fintech. Masing-masing bentuk usaha digital itu memiliki strategi pengembangan yang berbeda.
Sehingga, jelas Zahra, penting bagi para pelaku UMKM startup untuk membangun dan meningkatkan literasi keuangan dan digital. Karena, tambah Zahra, berdasarkan pengalamannya dari 102 UMKM startup yang dibantu, hanya tiga UMKM yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan permodalan. Sebagian besar UMKM yang ditanganinya terkendala BI checking yang tidak clear.
Baca juga : Tamaris Hydro Jaga Keseimbangan Ekosistem Dalam Pengoperasian Bisnis
Pendiri Institute Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) Tri Mumpuni menilai banyak bantuan dana yang sudah diberikan oleh pemerintah ke sektor UMKM, tetapi mengapa efeknya belum terlihat jelas. Karena, ujar Tri Mumpuni, berdasarkan pengalamannya dalam membangun bisnis yang dibutuhkan tidak hanya modal, tetapi juga perlu ide, tim, bisnis model, dan ketepatan waktu.
Faktor yang paling berpengaruh dalam keberhasilan sebuah bisnis, menurut Tri Mumpuni, adalah timing atau waktu yang tepat dalam melaksanakan bisnis tersebut. Selain itu, tambahnya, orang yang tepat melaksanakan bisnis tersebut dan ide bisnis harus divalidasi dengan kondisi pasar yang sesungguhnya.
Agar bisnis yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, Tri Mumpuni berpendapat, masyarakat yang akan memasuki dunia bisnis dalam skala UMKM perlu mendapatkan pelatihan agar terjadi pertukaran pengalaman yang berharga sebagai bekal untuk menjalankan usaha.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya