Dark/Light Mode

Tamaris Hydro Jaga Keseimbangan Ekosistem Dalam Pengoperasian Bisnis

Rabu, 23 Maret 2022 15:05 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Tamaris Hydro memastikan tetap menjaga ekosistem hutan dalam menjalankan bisnisnya. Ekosistem hutan yang terjaga bakal berimbas positif pada pengoperasian Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH).

Corporate Secretary Tamaris Hidro Priyo Kristanto menuturkan, beberapa lokasi proyek berada di daerah kawasan hutan. Sebagai perusahaan renewable energy pihaknya sangat memperhatikan masalah lingkungan.

"Untuk menjaga keseimbangan lingkungan kami menjalankan bisnis dengan mengikuti regulasi-regulasi yang sudah berlaku," kata Priyo dalam konferensi pers di Jakarta, dikutip Rabu (23/3).

Baca juga : Amankan Produksi Kedelai, Kementan Lakukan Gerakan Pengendalian OPT

Perusahaan menggunakan seminimal mungkin pemanfaatan hutan dengan mengacu pada standar badan standar internasional atau ISO. Tamaris Hydro telah mengganti wilayah hutan yang dipakai dengan proses penanaman reboisasi.

"Semuanya terukur kami juga ada laporan rutin ke pihak terkait. Anak-anak perusahaan kita juga sudah melakukan penanaman sebanyak 420 ribu pohon," ungkapnya.

Ia menegaskan alasan fokus menjaga ekosistem karena akan memberi pengaruh terhadap debit air. Debit air bagi Tamaris adalah faktor yang sangat krusial.

Baca juga : Dubes Inggris Apresiasi Kepastian Hukum Bagi Pengusaha Tanah Air

"Maka kami sangat pertimbangkannya. Karena pengoperasian PLTM ini akan sangat tergantung kepada Debit air yang ada sehingga kalau ekosistem terpelihara dengan baik debit air juga akan semakin bagus," ungkap Priyo.

Exec. Dir Business Development Tamaris Hydro, Armaya Dadan mengatakan, dengan baiknya ekosistem maka pengoperasian dari pembangkit-pembangkit PT Tamaris dapat dilakukan secara maksimal. 

Lebih jauh ia mengatakan, perusahaan berencana untuk menambah proyek baru di tahun depan. Perusahaan sedang melakukan konstruksi di dua lokasi yang pertama di Sumatera Utara sebesar 10 MW. Kedua, di provinsi Lampung dengan kapasitas sebesar 7 MW. Sementara di proyek-proyek lainnya masih dalam tahap proses untuk pengembangan.

Baca juga : Notaris Ujung Tombak Pemulihan Ekonomi, Perlu Pengawasan Sesuai UU

"Project yang sedang kami kembangkan, satu proyek di Sumatera Utara akan beroperasi secara komersial di tahun ini lalu untuk proyek di Lampung akan beroperasi pada April tahun 2023," papar Armaya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.