Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Produsen Sawit Terbesar

Beli Migor Kok Pakai Syarat

Rabu, 29 Juni 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Mulyanto menjelaskan pengguna migor curah adalah rakyat kecil dan UMK (Usaha Mikro dan Kecil) yang tidak akrab dengan teknologi ponsel pintar. “Jangan menerapkan kebijakan yang menyusahkan rakyat,” tandasnya.

Menurut dia, kebijakan yang penting dan mendesak sekarang adalah membanjiri pasar dengan migor curah secara cukup dengan harga sesuai harga eceran tertinggi (HET). “Soal ini yang terkesan lambat dilakukan pemerintah,” kritiknya.

Baca juga : Imbauan Puan Maharani, Sosialisasi Beli Migor Pake PeduliLindungi Harus Gencar

Kondisi yang ada sekarang ini, lanjutnya, janggal dan paradok. Di satu sisi stok CPO berlimpah di tangki penyimpanan dan harga TBS sawit rakyat anjlok mendekati Rp 500 per kilogram. Namun di sisi lain, terjadi kelangkaan migor curah dan dengan harga yang jauh di atas HET. “Berarti ada yang salah di tingkat produsen dan distributor migor curah,” paparnya.

Selain hal tersebut di atas, Mulyanto mendesak pemerintah menghapus dualisme pasar migor curah. Yakni adanya pasar migor berbasis distributor/agen resmi dengan harga HET dan pasar migor berbasis distributor bebas dengan harga yang tidak terkontrol pemerintah.

Baca juga : Begini Cara Beli Migor Murah Pake PeduliLindungi Dan NIK

“Adanya dualitas pasar dan disparitas harga migor curah seperti ini jelas tidak sehat. Hal ini akan menimbulkan kompleksitas dan masalah baru di pasar,” kata dia.

Karena itu politikus PKS ini mendesak Pemerintah harus mempercepat pembentukan agen resmi migor pelat merah secara masif dan menghentikan distribusi migor yang tidak resmi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.