Dark/Light Mode

Aduh...Lahan Sawit Ilegal Kok Tambah Luas Aja

Kamis, 23 Juni 2022 07:05 WIB
Ilustrasi lahan sawit ilegal. (Foto : Bloomberg).
Ilustrasi lahan sawit ilegal. (Foto : Bloomberg).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ternyata, perkebunan kelapa sawit di berbagai provinsi di Indonesia tidak semua memiliki izin.

Laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2018 ada 8,4 juta hektare lahan sawit ilegal. Dan pada 2020 meningkat menjadi 11,3 juta hektare.

Akun @dpr_ri mengunggah foto Anggota Komisi IV DPR Darori Wonodipuro yang menyoroti soal bertambah­nya lahan kebun sawit ilegal.

“Pemerintah tidak melakukan penertiban kebun sawit ilegal yang berada di dalam hutan dalam beberapa tahun tera­khir,” ujar Darori Wonodipuro.

Baca juga : Gus Falah: Puan Selalu Berhasil Emban Tugas Dan Menang

Akun @Margandasaraan menyesal­kan kinerja anggota DPR yang baru tahu makin luasnya kebun sawit ilegal. Dia mempertanyakan kinerja dan kepedulian anggota Dewan terhadap kebun sawit ilegal yang semakin meluas.

“Katanya peduli kepada rakyatnya, kok baru tahu lahan ilegal sekarang?” tanya @Margandasaraan.

“Terus dari tahun 2018-2020 ngapain aja kalian, digaji rakyat bukannya kerja,” tambah @Syauqihumaidi.

Senada dikatakan @mr_jalejo. Dia heran, Pemerintah dan DPR baru tahu bahwa kebun sawit ilegal makin meluas jutaan hektare.

Baca juga : Saudi Buka Pintu Haji, Menag Siap Nego Kuota Tambahan

“Berarti negara kita sedang tidak aman-aman saja,” katanya.

Menurut @redi_nurjaman5, seharusnya anggota Dewan turun langsung mencari lahan sawit ilegal yang masih tersembunyi di hutan tersebut. Dia mengatakan, lahan sawit ilegal yang terus bertambah sangat tidak tepat.

“Kalau sudah ketemu biasanya pe­jabat daerahnya pada ngeles semua,” kata dia.

Akun @Eliasnatanaelpakpahan tak senang hati mendengar kabar buruk ini. Sudah tahu lahan sawit ilegal semakin luas, kenapa tidak bekerja untuk mengh­entikan dan mengusutnya.

Baca juga : Jangan Bikin Rakyat Tambah Bingung Deh

“Apalagi DPR punya wewenang untuk melakukan pengawasan. Lagu lama ber­semi kembali,” kritiknya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.