Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Puji Keberanian Jokowi Temui Zelenskyy-Putin di Tengah Konflik Bersenjata

Rabu, 29 Juni 2022 18:02 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Presiden Jokowi. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung langkah Presiden Jokowi yang akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kiev. Setelah itu, Jokowi juga akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Kunjungan tersebut dilakukan setelah Jokowi menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 di Jerman. Langkah ini menjadikan Jokowi sebagai pemimpin negara Asia pertama yang mengunjungi kedua negara tersebut, pasca Rusia melancarkan 'opera khusus' ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

"Untuk mencapai Ukraina, Presiden Joko Widodo harus menempuh perjalanan dengan waktu tempuh mencapai 12 jam menggunakan kereta api dari Polandia. Sebuah perjalanan luar biasa, menunjukkan besarnya kesungguhan hati Presiden Joko Widodo membawa misi perdamaian. Sekaligus menjalankan amanat konstitusi UUD NRI 1945, dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, di Jakarta, Rabu (29/6).

Baca juga : Dubes EU Puji Niat Jokowi Mau Ketemu Zelensky-Putin

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, sebagai pemimpin G-20, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi punya peran strategis untuk meredakan ketegangan yang terjadi antara kedua negara. Langkah Jokowi mengunjungi Ukraina dan Rusia tersebut tersebut juga telah merawat tradisi para pemimpin Indonesia yang selalu concern dalam menjaga perdamaian dunia.

"Indonesia telah memiliki pengalaman panjang sejak era Presiden Soekarno dalam mewujudkan perdamaian dunia. Salah satunya melalui Konferensi Asia Afrika pada 1955 yang menghasilkan Gerakan Non-Blok guna menentang berbagai tindakan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, apartheid, rasisme dan segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang segala bentuk blok politik," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Ancaman Serangan Ideologi Pemecah Belah Bangsa

Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, pada 1995, Presiden Soeharto juga pernah mengunjungi Bosnia-Herzegovina untuk mendamaikan kondisi di sana yang saat itu berada dalam situasi gemuruh perang. Bahkan Presiden Megawati, dipercaya pemerintah Korea Selatan menjadi tokoh penting dunia yang mampu membawa perdamaian antara Korea Selatan dengan Korea Utara.

"Kini melalui Presiden Joko Widodo, kita berharap Indonesia bisa berperan besar mendamaikan ketegangan antara Rusia dengan Ukraina. Tidak hanya demi rakyat di kedua negara tersebut, melainkan juga demi rakyat dunia yang juga terkena imbas dari konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Mengingat kedepannya, pasca pandemi Covid-19, dunia menghadapi tantangan yang sangat berat, baik pada ketahanan pangan, ketahanan energi, maupun stabilitas keuangan. Untuk mengatasinya, perlu kerjasama dari berbagai negara dunia untuk saling bergandengan tangan, bukan justru saling berseberangan," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.