Dark/Light Mode

Kemendag Usul Rp 100 T Buat Beli Hasil Pertanian

Mantap, Petani Makin Semangat

Senin, 3 Oktober 2022 07:50 WIB
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi IV DPR Andi Akmal Pasluddin. (Foto: Dok. DPR RI)

 Sebelumnya 
Politisi senior Fraksi PKS ini menyayangkan, anggaran Kementan yang sejatinya secara keseluruhan sudah sangat menurun dari sebelum pandemi, tapi masih terus terpotong. Padahal dana sekitar Rp 103,5 miliar untuk menopang kinerja Bapanas ini.

Baginya, pengurangan anggaran Kementan ini menunjukkan pemerintah kurang serius dalam menangani persoalan pangan.

“Ini sudah terlihat sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan yang mengamanatkan terbentuknya Bapanas. Namun terealisasi setelah sembilan tahun berjalan,” tambah dia.

Baca juga : Kendaraan Dinas Jadi Mobil Listrik, Pemerintah Siapkan Aturannya

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengusulkan adanya penyediaan anggaran sebesar Rp 100 triliun per tahun untuk menyerap hasil produksi komoditi bahan pokok para petani.

Upaya ini dilakukan sebagai upaya mendukung kesejahteraan para petani sehingga mereka bisa fokus menanam. Pada akhirnya harga bahan pokok terjangkau dan pasokan terjaga.

Petani itu dari 50 tahun tidak beranjak kesejahteraannya. Kita ingin petani mengurus pertanian saja, tidak perlu mengurus harga. Kita akan atur itu sehingga Rp 100 triliun kita ajukan setahun,” katanya.

Baca juga : Unikarta Siapkan Mahasiswa Pertanian Dukung Ketahanan Pangan IKN

Sebagai contoh, lanjut Zulhas, harga beras saat ini melonjak lantaran harga pembelian gabah dari petani sudah tinggi sehingga harga jual beras juga tinggi. Untuk itu, semestinya negara hadir untuk bisa membeli produk panen petani agar bisa terus berproduksi.

Dia yakin dengan skema tersebut, hasil pertanian bisa melimpah. Para petani pun akan fokus pada produksi mereka tanpa khawatir harga jual akan jatuh saat panen. Usulan tersebut telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo.

Jika disetujui Presiden, BUMN seperti Perum Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan ditugaskan untuk menyerap hasil pertanian para petani.

Baca juga : Aplikasi Olsera Dan KedaiSayur Mudahkan Petani Dan Pedagang

“Petani dibeli hasilnya dan dilindungi,” imbuhnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.