Dark/Light Mode

Kasus Gagal Ginjal Muncul Lagi

Evaluasi Pengawasan Obat

Minggu, 12 Februari 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani. (Foto: Dok. DPR)

 Sebelumnya 
“Malu dengan rakyat kalau selalu bertolak belakang. Jangan permalukan Presiden, Pemerin­tah, dan diri sendiri,” ujar Irma di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.

Irma mengaku tak percaya dengan hasil uji lab BPOM dan Kemenkes soal obat yang layak dikonsumsi.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kudu menggunakan lab independen dan diakui dunia internasional untuk menguji sampel obat sirup yang beredar di pasaran. “Supaya kami semua di Komisi IX DPR percaya hasilnya,” ucapnya.

Baca juga : 1 Pasien Suspek Gagal Ginjal Dinyatakan Negatif

Sementara, Juru Bicara Ke­menkes Mohammad Syahril memastikan, satu pasien ga­gal ginjal di DKI Jakarta dan satu pasien di Kota Surakarta, Jawa Tengah, negatif GGAPA. Mereka telah melalui pemerik­saan intensif. “Keduanya bukan pasien terkonfirmasi GGAPA,” ujarnya.

Syahril menjelaskan, satu kasus suspek di Jakarta yang dinyatakan negatif GGAPA itu sebelumnya merupakan pasien berusia 10 tahun yang dilapor­kan mengalami demam pada 26 Januari. Pasien tersebut juga memiliki keluhan tidak bisa buang air kecil.

Sementara, satu pasien lain­nya yang dirawat di RSUD Dr Moewardo, Solo tidak terma­suk ke dalam kategori GGAPA karena mengalami gagal ginjal yang disebabkan oleh penyakit bawaan. Hanya ada satu kasus yang dikonfirmasi GGAPA.

Baca juga : Prof Tjandra: Tragis Dan Menyedihkan

Kasus itu merupakan anak berusia satu tahun yang telah dinyatakan meninggal dunia pada 1 Februari 2023. Anak tersebut memiliki riwayat kon­sumsi obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merek Praxion.

Syahril menambahkan, Ke­menkes telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, BPOM, epidemiolog, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan ahli farmakologi. Koordinasi ini guna menelusuri penyebab pasti dan faktor risiko penyebab GGAPA.

“Hasil pemeriksaan dari pengambilan sampel RSCM yang dilakukan di Labkesda DKI Jakarta menunjukkan, pasien mengonsumsi obat dengan cemaran EG maupun DEG melebihi ambang batas aman,” jelasnya.

Baca juga : Kasus Gagal Ginjal Akut Muncul Lagi, DPR Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi

Dengan demikian, Syahril mengimbau masyarakat tetap berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker saat akan mengonsumsi obat.

“Masyarakat juga diminta selalu membeli dan memperoleh obat di sarana resmi, yaitu apo­tek atau fasilitas pelayanan kesehatan,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.