Dark/Light Mode

Kerusuhan Di Wamena Papua

Investigasi, Usut Penyebar Hoaks

Minggu, 26 Februari 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. (Foto: Dok. DPR)
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. (Foto: Dok. DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu penculikan anak di Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, berujung pada kerusuhan. Massa mengamuk hingga menyebabkan sepuluh orang tewas.

Anggota Komisi I DPR Christina Aryani meminta dilakukan investigasi mendalam terkait kerusuhan di Papua. Pasalnya, selain menewaskan 10 orang juga mengakibatkan setidaknya 18 orang luka-luka serta kerugian materil lainnya akibat pembakaran rumah dan kios.

“Kami turut berduka dan meminta dilakukan investigasi menyeluruh untuk mengusut tuntas insiden ini,” kata politikus Golkar ini dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Korban Gempa Papua Ingin Ganjar Pranowo Jadi Presiden 2024

Christina menyayangkan insiden tersebut sampai memakan korban jiwa. Apalagi, kejadian itu berdasarkan temuan kepolisian timbul akibat beredarnya berita bohong.

“Sungguh disayangkan banyak nyawa melayang sia-sia akibat mempercayai hoaks,” keluhnya.

Dia menyakini, di balik kejadian memilukan tersebut ada peran aktor intelektual yang tidak menginginkan keberlangsungan kondisi damai di Tanah Papua. Karena itu, aparat keamanan perlu mengusut tuntas dan memproses hukum pelaku penyebar hoaks.

Baca juga : Perusahaan Indonesia Berinvestasi Kelola 6 Hotel Di Kuba

Dalam catatan Komisi I, kata dia, pola tersebut terus berulang dalam kejadian lain di Papua. Di mana adanya penyebaran hoaks atau berita palsu kemudian diikuti provokasi dan berujung pada kerusuhan.

Terkait kondisi keamanan saat ini, Christina mendukung upaya penguatan pasukan dalam mengantisipasi penanganan aksi massa. TNI diminta ikut membantu Polri di lapangan guna memastikan keamanan hingga kondisi Papua kembali kondusif.

Selain itu, Christina mengingatkan, beberapa waktu lalu Pemerintah menyampaikan bahwa Papua relatif tenang setelah penangkapan Lukas Enembe.

Baca juga : Cegah Pernikahan Dini, Kemenag Banyuwangi Gagas KUA Goes To School

“Sayang, fakta di lapangan saat ini justru tidak mengkonfirmasi pernyataan tersebut,” kritik dia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.