Dark/Light Mode

Anggaran Naik Dikit

BRIN, Majukan Iklim Riset

Selasa, 20 Juni 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi VII DPR Diah Nurwitasari. (Foto: Humas Fraksi PKS)
Anggota Komisi VII DPR Diah Nurwitasari. (Foto: Humas Fraksi PKS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR Diah Nurwitasari mengapresiasi usulan peningkatan anggaran riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada tahun 2024. Meskipun masih relatif kecil, peningkatan anggaran riset ini dapat memajukan iklim riset di Indonesia.

Karena itu, dorongan daya dukung anggaran untuk riset tersebut sudah sangat selayaknya untuk dimajukan.

“Saya mengapresiasi usulan peningkatan anggaran riset, sekecil apa pun ini sudah merupakan usulan yang peningkatan. Tadinya Rp 2,246 triliun di 2023, dinaikkan jaddi Rp 2,285 triliun. Saya tentunya berharap bahwa dengan peningkatan usulan di bidang riset itu betul-betul memajukan iklim riset di Indo­nesia,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Kepala BRIN dan jajaran di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Penjualan Naik 3 Kali Lipat, Shopee Andalkan Fitur Live Shopping

Politisi Fraksi Partai Kea­dilan Sejahtera (F-PKS) itu ­menyatakan, dengan adanya usulan kenaikan anggaran riset di tahun 2024, BRIN juga diharapkan untuk mengev­aluasi program-program riset yang telah dihasilkan. Terutama komunikasi dan sinergitas BRIN dengan Kementerian dan Lembaga lain terkait implementasi dari program riset yang telah dihasilkan.

“Misalnya, ketika BRIN be­kerja sama dengan PT DI (Dir­gantara Indonesia) dalam mengembangkan N219. gitu ya dalam risetnya. Begitu sele­sai dengan urusan itu, what’s next? Berikutnya harus masuk itu tahapan industrialisasi dan ini gimana nih komunikasi ­antara BRIN ­dengan Kemente­rian ­Perindustrian misalnya?” tuturnya.

Sementara, Wakil Ketua Komisi VII Maman Abdurrahman pertanyakan realisasi tujuh program BRIN Tahun anggaran 2023 yang menjadi sinergitas BRIN dengan masyarakat.

Baca juga : Mau Amankan Pemilu, Jangan Kurang Vitamin

“Seperti Barista atau Bantuan Riset Talenta Inovasi yang sebelumnya dianggarkan sebesar Rp160 miliar, tapi saya dapat informasi menjadi nol. Ini maksudnya bagaimana, apakah tidak terealisasi,” tanya Maman.

Tidak hanya itu, lanjut Maman, ada lagi beberapa program yang dalam laporannya nol. Seperti Perusahaan Pemula Berbasis Riset atau PPBR, FUMI atau fasilitas usaha mikro berbasis IPtek, program FIAR atau fasilitas inovasi akar rumput, Riset Indonesia Maju, Produk Inovasi. Hanya satu program yakni MBBM atau Masyarakat Bertanya BRIN Menjawab, yang dalam laporan terlihat realisasi anggarannya yakni sebesar 180 miliar.

Sementara, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menjelaskan, ketujuh program yang sudah disepakati dalam rapat ­anggaran tahun lalu dengan Komisi VII tersebut terkena Automatic Adjustment dari Kementerian Keuangan. ­Dengan kata lain ketujuh program BRIN yang bersentuhan dengan rakyat itu terkena tanda bintang. Di mana ­anggaran tercantum pada program tersebut belum dapat digunakan. Sehingga program tersebut pun belum bisa dijalankan.

Baca juga : Pendaftaran Bacaleg Dibuka, DEEP Ingatkan Lima Hal Krusial

Komisi VII dalam salah satu isi kesimpulannya mendesak Kepala BRIN untuk segera mempercepat realisasi kegiatan pada tahun anggaran 2023 yang berdampak langsung bagi masyarakat luas. Seperti BARISTA, PPBR, FUMI, FIAR dan MBBM tadi. Komisi VII juga meminta Kepala BRIN untuk menyampaikan laporan progres ­kegiatan ­tahun 2023 BRIN secara ­mendetail dan komprehensif. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.