Dark/Light Mode

Pasar Digital Dikuasai Produk Asing

Awas, UMKM Gulung Tikar

Sabtu, 15 Juli 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mendesak Pemerintah serius melindungi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari serbuan produk impor. Barang-barang dari luar negeri banyak dijual melalui perdagangan digital (e-commerce) dengan berbagai macam platform.

Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto mengatakan, salah satu platform perdagangan digital yang mengkhawatirkan adalah TikTok, atau dikenal juga dengan Project S TikTok. Platform ini menjadi ancaman serius bagi produk UMKM kita.

Baca juga : Crivisaya Ganjar Gelar Diskusi Peringati Bulan Bung Karno

“Karena itu, perlu ada tindakan konkret dari Pemerintah agar UMKM kita tidak tergulung sama mereka. Pemerintah harus membuat regulasi yang bisa melindungi keberadaan usaha kecil,” tegas Darmadi di Jakarta, kemarin.

Darmadi bilang, fitur Projects S yang dibuat raksasa digital dunia ini merupakan ancaman serius bagi usaha wong cilik. ­Sebab fitur ini memang dirancang untuk mempromosikan produk UMKM asing, dalam hal ini milik China, agar bisa masuk dan menggerus produk-produk lokal.

Baca juga : Nasib Divestasi Vale Diputuskan Pemerintah Bulan Ini

“Fitur itu bisa membunuh dan menggerus produk UMKM lokal kita. Ini persoalan serius yang harus segera dicarikan solusinya oleh pemerintah,” wanti politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.

Dia menuturkan, langkah konkret yang dapat dilakukan pemerintah salah satunya ­dengan merevisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020. Permendag ini mengatur tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perda­gangan Melalui Sistem Elektronik.

Baca juga : Perasa Kimia Bikin Rokok Makin Mematikan

Revisi sedapat mungkin menitikberatkan pada pentingnya pengawasan terhadap keberadaan produk-produk impor. “Selain pengawasan, tentu saja pembatasan produk impor juga menjadi penting agar tak mematikan produk dalam negeri yang dijual oleh UMKM kita,” sarannya.

Dia mengingatkan, bangkrutnya UMKM punya konsekuensi cukup serius ke depannya. Di antaranya, potensi pengangguran akan semakin melebar dan berkurangnya pendapatan negara dari pemasukan pajak UMKM. “Jelas pajak bakal terkoreksi karena UMKM kita banyak yang bangkrut kalau pasar mereka dimonopoli TikTok nantinya,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.