Dark/Light Mode

Generasi Muda Ogah Turun Ke Sawah

DPR Minta Menteri Nadiem Ikut Atasi Krisis Pertanian

Jumat, 8 September 2023 07:20 WIB
Anggota Komisi X DPR Putra Nababan. (Foto: Ist)
Anggota Komisi X DPR Putra Nababan. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 97,7 triliun untuk 2024. Anggaran besar ini diharapkan dapat dimaksimalkan untuk menuntaskan masalah bangsa saat ini.

Anggota Komisi X DPR Putra Nababan mengatakan, salah satu persoalan bangsa, yakni ke­marau panjang akibat El Nino ini telah memukul banyak masyara­kat di berbagai daerah. Pihaknya mendorong lembaga-lembaga pendidikan ikut berperan dalam memberikan terobosan mengatasi dampak kemarau panjang ini.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini mengingatkan, saat ini negara sedang mengalami krisis regenerasi petani muda. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 61 persen petani saat ini berusia di atas 45 tahun. Banyak anak muda ogah jadi petani karena dianggap tidak mencerahkan.

Baca juga : Sahabat Sandi Dan UMKM Lokal Mendorong Semangat Aktifitas Fisik Perekonomian

“Nggak keren jadi petani. Padahal regenerasi penerus ini jadi kunci keberhasilan sektor pertanian,” tegas Putra dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Untuk itu, dia meminta Ke­mendikbudristek ikut terlibat mengatasi krisis petani ini. Se­bab, krisis petani ini juga terkait dengan kemanusiaan.

“Saya meminta Ditjen Dikti dan Ditjen Vokasi, harus dapat memberikan manfaatnya untuk kemanusiaan. Sebab, ilmu hanya akan menjadi ilmu jika berman­faat bagi kemanusiaan,” pintanya.

Baca juga : Delegasi Youth Dialogue SAYEF Kunjungi Desa Energi Berdikari Pertamina

Putra bilang, fraksinya (PDIP) setuju dengan alokasi anggaran Kemendikbudristek di tahun 2024 sebesar Rp 97,7 triliun.

“Kami setuju, tapi saya titip kemanusiaan itu yang diutamakan. Kami tidak mau melihat ada SMK Pertanian yang hope­less atau SMK Pertanian nggak ada kerjanya, output dan outcome-nya nggak jelas,” wantinya.

Putra juga meminta agar Men­teri Nadiem memperhatikan 500 guru di daerah pemilihannya, DKI Jakarta, yang sudah dua tahun ini sama sekali tidak memiliki peng­hasilan lantaran belum diangkat. Mereka adalah guru swasta yang diberhentikan sebagai guru oleh yayasan tempatnya mengajar setelah dinyatakan lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) prioritas pertama tahun 2021.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.