Dark/Light Mode

Presiden PDIP, Ketua DPR PDIP

Banteng Dikawal Banteng

Rabu, 2 Oktober 2019 06:59 WIB
Ketua DPR terpilih Puan Maharani (kiri) Wakil Ketua DPR:  Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra (tengah) Azis Syamsuddin dari Golkar (kedua kiri) Rachmat Gobel dari Nasdem (kedua kanan), dan Muhaimin Iskandar dari PKB (kanan) seusai pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPR masa bakti 2019-2024 di gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Ketua DPR terpilih Puan Maharani (kiri) Wakil Ketua DPR: Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra (tengah) Azis Syamsuddin dari Golkar (kedua kiri) Rachmat Gobel dari Nasdem (kedua kanan), dan Muhaimin Iskandar dari PKB (kanan) seusai pelantikan Ketua dan Wakil Ketua DPR masa bakti 2019-2024 di gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/10). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

 Sebelumnya 
Dimulai pukul 19.30. Tak sampai 1 jam, sidang sudah selesai. Dalam paripurna kedua, Puan disetujui menjadi Ketua DPR.

Empat pimpinan lainnya juga disetujui dan ditetapkan menjadi Wakil Ketua DPR. Mereka adalah Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra, Azis Syamsuddin dari Golkar, Rachmat Gobel dari Nasdem, dan Muhaimin Iskandar dari PKB.

Selain wakil dari PKB, nama-nama ini sebelumnya telah muncul dalam rapat konsultasi DPR pada siang hari. PKB menyusul kemudian pada sore harinya.

Puan dan empat wakil ketua DPR lainnya langsung diambil sumpah ja batan. Sumpah jabatan langsung dipimpin Ketua Mahkamah Agung, Hatta Ali.

Dalam pengambilan sumpah jabatan ini, tampak Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDIP yang juga ibunda Puan, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga : Pasar Ekspor Terbuka Lebar, Kementan Rangsang Pengembangan Talas Asal Banten

Usai dilantik, Mega maju memberikan pelukan kepada putri satu-satunya itu. Setelah itu, Puan untuk pertama kalinya memimpin rapat paripurna dan memberikan pidato pertamanya sebagai Ketua DPR.

Dalam pidatonya, Puan sempat menyinggung Bhinneka Tunggal Ika sebagai pedoman berbangsa dan bernegara.

Ia juga mengharapkan, dukungan dan masukan dari masyarakat luas mengenai berbagai tugas yang diemban hingga lima tahun ke depan.

Puan menegaskan, DPR tak akan anti terhadap kritik yang dilontarkan masyarakat. Meski begitu, ia berharap masyarakat tetap objektif dalam menilai pelaksanaan tugas DPR,"kata Puan.

Eks Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini menegaskan, DPR adalah lembaga yang merepresentasikan konsep kedaulatan rakyat.

Baca juga : Matanya Perih Kena Gas Air Mata, Ketua DPR Sudah Diamankan

Dengan demikian, Gedung DPR akan tetap menjadi rumah rakyat. DPR, akan selalu terbuka terhadap setiap aspirasi dan masukan dari masyarakat.

Selain itu, Puan meminta agar DPR tak mudah terpecah belah dan kontra produktif dalam menjalankan tiap fungsi-fungsinya yang dinamis.

“Kekritisan kita, khususnya dalam mengimplementasikan prinsip demokrasi dan menjalankan mekanisme checks and balances haruslah selalu konstruktif, dan membangun peradaban demokrasi di Indonesia,” tambahnya.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno menilai, dalam periode ke depan, DPR akan lebih jinak. Tak akan lagi ada kritik tajam kepada pemerintah seperti yang dilakukan Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Apalagi kata dia, Presiden dan Ketua DPR sama-sama dari PDIP.

“Pimpinan DPR yang baru cenderung jinak,” kata Adi, kemarin. Kata dia, ada tiga catatan kenapa pimpinan DPR saat ini cenderung jinak.

Baca juga : Pemilihan Ketua MPR, Zulkifli Yakin Bisa Lewat Musyawarah Mufakat

Pertama, mayoritas pimpinan DPR diisi oleh orang-orang dari koalisi pendukung pemerintah. Empat dari lima kursi pimpinan DPR ditempati oleh partai pendukung Jokowi-Ma’ruf.

Kedua, tak ada lagi pimpinan DPR yang memiliki karakter yang agresif seperti Fadli dan Fahri. Keduanya dikenal kerap menyerang dengan vulgar. Ketiga, figur-figur pimpinan DPR mendatang kurang aktif di media sosial. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.