Dark/Light Mode

Gobel: Gorontalo Harus Jadi Provinsi Berkualitas, Jangan Murahan

Jumat, 2 Februari 2024 13:49 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, saat berkampanye di Desa Bongo III, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis (1/2/2024). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, saat berkampanye di Desa Bongo III, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis (1/2/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPW Partai Nasdem Gorontalo, Rachmat Gobel mengajak masyarakat dan pemimpin Gorontalo, untuk menjadikan wilayahnya sebagai provinsi berkualitas. “Kita jadikan segalanya berkualitas, bukan yang murahan,” kata Gobel, saat berkampanye di Desa Bongo III, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Kamis (1/2/2024).

Kecamatan ini merupakan daerah transmigrasi dan daerah pertanian. Warga setempat dikenal sebagai petani yang ulet. Tak heran, daerahnya pun relatif makmur.

Di hari yang sama, Gobel juga memonitor kegiatan Festival Pasar Pangan yang dihelatnya sebagai anggota DPR RI di Desa Molombulahe, Kecamatan Paguyaman, Kabupaten Boalemo.

Pasar murah ini digelar Gobel, sebagai bentuk kepedulian terhadap penderitaan masyarakat, yang dihadapkan kenaikan harga-harga barang kebutuhan pokok.

Lonjakan harga tersebut dipicu oleh musim panas berkepanjangan atau El Nino, yang membuat pertanian tak begitu berhasil.

Di sisi lain, perang Rusia-Ukraina dan dampak pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi dunia melambat. Sehingga, menimbulkan pengangguran dan berkurangnya pendapatan masyarakat.

Gobel menekankan, kegiatan ini bukan kampanye karena tidak ada atribut partai.

Baca juga : Bahlil: Siapa Pun Yang Jadi Menteri Investasi, Hilirisasi Jangan Dibubarkan

“Menjadi politisi itu, jangan cuma mencari kemenangan dan suara, tetapi juga harus berbuat nyata terhadap penderitaan masyarakat,” ujar Gobel.

Dia mengaku marah melihat kondisi Gorontalo yang terpelihara dengan rapi, namun tetap menjadi provinsi termiskin kelima di Indonesia, dari tahun 2000 hingga kini, sejak berpisah dari Sulawesi Utara.

Sebagai orang yang terlibat dalam pembentukan provinsi tersebut, Gobel merasa bertanggung jawab untuk memperbaikinya. “Itu salah satu faktor saya masuk politik,” ungkapnya.

Gobel menuturkan, para pendiri provinsi Gorontalo memimpikan pemekaran provinsi tersebut untuk mengubah nasib Gorontalo agar menjadi makmur, mandiri, dan maju.

“Tapi ternyata, tidak ada perubahan yang signifikan. Ini karena salah urus oleh pemimpinnya, khususnya dalam 10 tahun belakangan ini,” beber Gobel.

“Di saat rakyatnya tetap miskin, justru provinsi ini pernah melahirkan pejabatnya sebagai salah satu yang terkaya di Indonesia,” lanjutnya.

Karena itu, Gobel mengajak masyarakat Gorontalo untuk melakukan perubahan. “Kita perbaiki segalanya. Kita jadikan Gorontalo sebagai provinsi yang berkualitas,” cetusnya.

Baca juga : Good Neighbor Policy, Prabowo Ingin Indonesia Bersahabat dengan Semua Negara

Menurut Gobel, perbaikan kualitas itu harus dilakukan di segala bidang. Yaitu di bidang birokrasi, di pelayanan publik, di industri, di produk pertanian, di pendidikan, dan sebagainya.

Gobel kemudian menunjukkan coklat bermerk Otanaha, nama sebuah benteng di Gorontalo. “Coklat ini diproduksi dan dipasarkan di Jepang dan Eropa. Tapi, bahannya dari Boalemo dan Pohuwato. Pemanisnya pun menggunakan gula aren dari Gorontalo. Dan di sini tertulis nama Gorontalo,” ungkap Gobel.

Coklat bar ini, katanya, dijual dengan harga Rp 50 ribu. “Murah atau mahal?” tanya Gobel. Massa pun  menjawab mahal.

Kemudian Gobel mengatakan, “Inilah salah satu bentuk penghargaan terhadap kualitas coklat Gorontalo. Coklat Gorontalo tidak murahan. Kita ingin semua hal dari Gorontalo menjadi berkualitas".

Gobel juga menyampaikan, dia baru saja mendirikan PAUD berstandar internasional di Kabupaten Gorontalo.

Di PAUD yang diberi nama David Bobihoe, mantan bupati Gorontalo, diajarkan berbagai hal yang berkualitas: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Gorontalo, budi pekerti, mencintai lingkungan hidup, kebersihan, diperkenalkan dengan imajinasi tentang robotik, kemampuan untuk bekerja sama, dan lain-lain.

“Kita ingin menyiapkan sumberdaya manusia rakyat Gorontalo, untuk masa depan yang lebih baik. Jika Partai Nasdem menang di semua kecamatan, maka akan didirikan PAUD sejenis di 77 kecamatan,” papar Gobel.

Baca juga : Gobel: Daerah Harus Mandiri, Kreatif Cari Pendanaan Sendiri

Selanjutnya, Gobel merencanakan pembangunan pertanian dengan pupuk dan bibit yang berkualitas. Hasilnya, petani singkong telah menghasilkan 30 kg. Padahal umumnya, hanya 5-8 kg per batang.

Bahkan, dengan bibit dan perlakuan yang sama, di tempat lain hanya menghasilkan 15 kg per batang.

“Jadi, tanah Gorontalo sangat subur. Jika per hektar ada 10 ribu batang, maka dalam satu hektar bisa menghasilkan 300 ribu kg singkong. Jika harga per kg Rp 1.000 seperti di Wonosari ini, maka per hektar bisa menghasilkan Rp 300 juta,” urai Gobel.

“Mari kita bangun Gorontalo secara berkualitas, sehingga provinsi ini akan maju dan rakyatnya makmur,” ajaknya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.