Dark/Light Mode

Asumsi Dasar ESDM

Lifting Minyak Dan Gas Diharapkan Meningkat

Kamis, 20 Juni 2024 07:15 WIB
Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti.  (Foto: golkar)
Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti. (Foto: golkar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti berharap, asumsi dasar sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 dapat terealisasi.

Ia menyampaikan beberapa catatan agar asumsi itu menca­pai target.

Pertama, Indonesian Crude Oil Price (ICP) atau harga patokan minyak mentah diusulkan menjadi kisaran 80-85 dolar AS per barel dari sebelumnya 75-85 dolar AS per barel dalam RAPBN 2025. Alasannya, gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tentu akan berdampak pada ICP.

Berikutnya, lifting minyak dan gas bumi atau migas diharapka bisa sesuai target mengingat kebutuhan migas dalam negeri semakin meningkat. Oleh karena itu, untuk lifting migas ditetap­kan di angka 1.603 sampai 1.652 ribu barel oil per day (bopd).

Baca juga : Kualitas Udara Jakarta Semakin Membahayakan

“Lalu untuk linfting minyak bumi, kami menyodorkan angka 600 sampai 605 ribu bopd, dengan harapan, kita bisa men­capainya sehingga berdampak terhadap pemenuhan kebu­tuhan di dalam negeri,” kata Roro saat menyampaikan pandangan Fraksi Golkar dalam rapat kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Parlemen, Jakarta, kemarin.

Untuk lifting gas bumi, lanjut dia, Fraksi Golkar menetapkan usulan yang sama dengan apa disampaikan Pemerintah, yaitu di angka 1.003 sampai 1.047 ribu bopd. Namun untuk target gas bumi ini diharapkan tercapai melebihi mengingat kebutuhan masyarakat akan gas semakin besar. Ini bisa dilihat dari Out­look Tahunn 2024 di mana lifting gas bumi di kisaran di 993,8 ribu bopd.

“Kenapa ini menjadi fak­tor yang penting karena kami menyadari bahwa sektor gas ini menjadi salah satu penopang terhadap transisi energi nasional kita. Sehingga produksinya ha­rus makin kita tingkatkan agar kebutuhan domestik maupun industri dapat terpenuhi dengan baik,” harapnya.

Roro lalu menyampaikan persetujuan fraksinya terkait angka cost recovery yang berada di angka 8,25 - 8,5 miliar dolar AS. Walau demikian, ada catatan khusus terkait usulan volume BBM dan LPG bersubsidi. Dia mewanti agar segala skema subsidi baik itu BBM, LPG dan listrik ini harus betul-betul tepat sasaran dan mengacu data yang sesuai kebutuhan masyarakat di lapangan.

Baca juga : Spanyol Vs Italia, Perang Mental Kekuatan Besar

Roro mengatakan, dalam ber­bagai rapat kerja, Komisi VII menemukan sejumlah kasus subsidi BBM, LPG dan Listrik yang tidak efektif. Karena itu, dia mengusulkan untuk volume BBM bersubsdi ini di angka 19,05-19,58 juta kiloliter (KL), dan minyak tanah di angka 0,55-0,58 juta KL. Berikutnya minyak solar berada di angka 18,5-19,0 juta KL, dan LPG 3 Kg sebesar 8,2 juta metricton.

Menurutnya, penambahan untuk LPG bersubsidi menjadi sangat sangat mengingat kebu­tuhan di banyak masyarakat baik di tingkat rumah tangga maupun bisnis-bisnis kecil cukup tinggi. Diharapkan, usulan tersebut dapat memberi multiplier effect yang besar bagi perekonomian nasional.

“Jadi akan meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi di segala skala. Maka kami berharap bisa lebih tinggi dari apa yang telah diusulkan Pemerinah yaitu berada pada kisaran 8,2 juta metricton,” se­butnya.

Terakhir, berkaitan dengan subsidi tetap minyak solar, pihaknya menyetujui usulan Pemerintah di angka Rp 1.000-3.000 per liter. Dan untuk subsidi listrik, diharapkan dapat men­capai Rp 84 triliun hingga Rp 88,36 triliun.

Baca juga : Daud Ditantang Petinju Argentina

“Kami harapkan apa yang telah ditetapkan hari ini bisa terealisasikan dan tentu dengan tujuan utama adalah untuk mensejahterakan masyarakat,” tambahnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 20 Juni 2024 dengan judul Asumsi Dasar ESDM, Lifting Minyak Dan Gas Diharapkan Meningkat

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.