Dark/Light Mode

Wakil Ketua MPR Sosialisasi 4 Pilar

Tantangan Menyejahterakan Masyarakat, Perpecahan & Korupsi

Rabu, 6 Februari 2019 13:32 WIB
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin. (Foto : istimewa)
Wakil Ketua MPR RI Mahyudin. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Mahyudin memandang, ada dua tantangan besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pertama, isu perpecahan. Kedua, masalah korupsi.

Pandangan itu disampaikan Mahyudin dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), di Hotel Benakutai, Balikpapan, Kalimantan Timur, kemarin.

Acara ini diselenggarakan Persatuan Wanita Sulawesi Utara (PWSU). Yang hadirnya adalah anggota ormas dan jemaat dari sejumlah gereja di Balikpapan. Dalam paparannya, Mahyudin menjelaskan, salah satu PR bangsa kita setelah merdeka adalah mewujudkan sila ke-2 Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga : Menyatukan Irano-Semit & Afro-Erasia

Artinya, menyejahterakan rakyat, di kota dan di desa. Menghilangkan disparitas pembangunan, antara pusat dan daerah, Jawa dan luar Jawa. “Namun, upaya ini menghadapi berbagai tantangan, antara lain karena isu perpecahan dan korupsi,” ucapnya.

Politisi senior Partai Golkar ini kemudian menceritakan sejarah bangsa saat dijajah asing selama ratusan tahun. Penjajah bisa begitu lama bercokol di Indonesia bukan karena mereka kuat. Tapi karena mereka menggunakan politik devide et impera alias politik adu domba.

“Kini, upaya asing memecah belah bangsa itu kembali muncul antara lain melalui media sosial dengan berbagai hoaks dan fitnah,” imbuhnya.

Baca juga : Banyak Masyarakat Blokir Angkutan Over Kapasitas

Menurut Mahyudin, Indonesia sebenarnya potensial untuk maju. Sejumlah lembaga riset internasional memprediksi Indonesia akan masuk ke dalam daftar 5 negara ekonomi besar pada 2050. Indonesia yang terletak di garis ekuator memiliki sumber daya alam melimpah, matahari bersinar sepanjang tahun, plus mendapat bonus demografi.

Kondisi ini membuat negara lain iri. Dia kemudian mengutip pernyataan manan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, bahwa akan terjadi perebutan sumber daya alam dan energi. Jumlah penduduk bumi saat ini sudah 7 miliar. Dalam beberapa tahun ke depan akan berlipat menjadi 14 miliar.

“Bumi tak kuat menampung jumlah penduduk sebanyak itu. Karena, idealnya 5 miliar penduduk. Saat itulah akan terjadi perebutan sumber energi dan pangan,” papar Mahyudin.

Baca juga : Perkuat Sosialisasi Pemilu Ke Masyarakat

Asing pun tak ingin Indonesia hidup tentram dan rukun. Karena hal itu akan membuat mereka susah mengambil kekayaan Indonesia. Asing lalu masuk memecah belah melalui proxy war. “Memasukkan agennya ke semua ranah kehidupan, mulai pengusaha, hingga politikus,” ujarnya.

Tantangan lainnya, tambah Mahyudin, adalah korupsi. Kasus-kasus korupsi yang terjadi menyebabkan bangsa ini kehilangan teladan. Hampir di semua jabatan ada korupsi. Menteri, Ketua DPR, Ketua DPD, Ketua MK, Gubernur, Bupati, bahkan Camat dan Kades juga ditangkap aparat karena ka- sus korupsi. “Cuma Ketua RT yang enggak ditangkap. Karena memang enggak ada anggarannya,” kelakarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :