Dark/Light Mode

Majukan Riset, Libatkan Saja Pihak Swasta

Senin, 18 Februari 2019 05:37 WIB
Anggota Komisi VII DPR Fadel Muhammad (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi VII DPR Fadel Muhammad (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR Fadel Muhammad memaklumi kondisi dunia riset dan pengembangan dalam negeri masih tertinggal dari negara-negara lain di dunia, bahkan dari negara-negara di Asia Tenggara. Sebab, masalah yang dihadapi dunia riset dalam negeri banyak sekali. 

Selain masalah anggaran yang sangat terbatas, kata Fadel, lembaga-lembaga riset dalam negeri juga tidak memiliki arah yang jelas. Pihak swasta juga menganggap bahwa riset tidak terlalu menguntungkan. Riset dipandang hanya menambah beban perusahaan.

“Saya ini kan juga menangani riset dan pengembangan di Komisi VII DPR. Kalau kita lihat, memang wajar riset dan pengembangan kita masih jauh tertinggal,” kata politisi senior Partai Golkar ini, di Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Kyai Maruf Yakin Relawan Sumbang Suara Besar

Selama ini, tambah Fadel, alokasi anggaran yang disediakan Pemerintah untuk riset sangat terbatas. Padahal, tambahan anggaran riset sangat penting untuk meningkatkan daya saing negara.

 “Kami, di DPR, sulit memaksakan Pemerintah memberikan dana yang lebih besar untuk riset seperti Singapura, Malaysia, atau negara lain. Sebab, kebutuhan (alokasi anggaran) buat masyarakat miskin dan infrastruktur itu masih sangat besar,” kata Fadel.

Atas hal itu, Fadel mengusulkan ke Pemerintah untuk membuka kesempatan seluas-luasnya ke pihak swasta untuk lebih banyak terlibat dalam masalah riset dan pengembangan. Agar swasta lebih bergairah, Pemerintah bisa memberikan kompensasi, misalnya pemotongan pajak atau insentif lainnya.

Baca juga : Siapkan Gerakan 812, Malaysia Ketularan 212

“Jadi, mesti ada imbalan bagi pihak swasta yang mau terjun dalam bidang riset dan pengembangan. Ya, memang pendapatan negara berkurang dari sektor penerimaan pajak. Tapi, untuk jangka panjangnya, ini akan lebih menguntungkan,” papar mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini.

Dia yakin, jika swasta ikut melakukan reset, akan sangat menguntungkan negara. Akan banyak produk-produk baru unggulan, yang bisa menjadi kebanggaan Indonesia. Dengan begitu, perekonomian akan lebih maju.

Fadel lalu mencontohkan hasil riset yang dia lakukan saat menjadi swasta. "Saya dulu di Bukaka buat riset tentang alat-alat konstruksi, buat aspal sprayer, buat aspal mixing plan. Nah, itu kan dibutuhkan negara buat pembangunan infrasturuktur dan lainnya. Ya sudah negara beli saja dari situ. Yang penting, kita dorong swasta. Beri kompensasi seperti pajak atau insentif lainnya,” jelasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.