Dark/Light Mode

Ketemu Warga Ibu Kota, HNW Dicecar Polemik RUU HIP

Selasa, 21 Juli 2020 15:05 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Sementara PPP dan PAN, juga mengusulkan agar TAP MPRS itu dimasukkan ke dalam RUU HIP.

“Namun, dalam dokumen resmi di DPR, yang menolak tanda tangan pengusulan RUU HIP ke rapat paripurna DPR, faktanya hanya FPKS dan Fraksi Partai Demokrat,” kata Hidayat lagi.

Pasca demonstrasi besar-besaran ANAK (Aliansi Nasional Anti Komunis) NKRI di depan gedung DPRRI, menurut Hidayat posisi politik saat ini adalah, seluruh fraksi di DPR RI setuju mengakomodasi TAP MPRS XXV/1966 ke dalam konsideran.

Baca juga : KP3-I Minta DPR Buka Anggota Dewan Pengusul dan Pembahas RUU HIP

Mengingat dalam RUU HIP dan untuk menghapus Trisila dan Ekasila dari RUU HIP. “Walaupun itu masih dalam pernyataan lisan/verbal, belum menjadi keputusan formal mayoritas fraksi,” ujarnya.

Penolakan terhadap RUU HIP kata Hidayat, bukan hanya menjadi isu dari Partai Islam. Tetapi juga concern dari Partai Nasionalis.

Bukan hanya dari ormas-ormas Islam. Tetapi juga Kristiani, Hindu, Budha, bahkan ormas non keAgamaan. Seperti, Pemuda Pancasila dan Legiun Veteran RI.

Baca juga : Presiden Harus Tolak RUU HIP!

Jadi, penolakan terhadap RUU HIP, menurut Hidayat bukan isu kebangkitan kanan. Melainkan kebangkitan nasional.

Pada kesempatan tersebut, HNW mengapresiasi kepedulian dan kepekaan Publik terkait RUU HIP dan BPIP. Kepedulian dan kepekaan, itu menandakan bahwa rakyat termasuk pemuda dan remaja masjid, sudah menerima Pancasila yang final pada 18 Agustus 1945 sebagai dasar negara.

Mereka tidak rela bila Pancasila diutak-atik jadi Trisila maupun ekasila. Para pemuda dan remaja masjid juga tidak rela bila Pancasila dipahami dengan cara yang salah.

Baca juga : Syarikat Islam Tolak RUU HIP

Misalnya, Sila pertama hanya menjadi Ketuhanan, atau Ketuhanan berkebudayaan.

Sila pertama tetap harus dipahami dengan baik, utuh dan benar sebagai KeTuhanan Yang Maha Esa. Karena itu adalah hadiah dan pengorbanan serta kompromi umat Islam untuk menyelamatkan kesatuan Indonesia Merdeka.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.