Dark/Light Mode

Situs Bung Karno di Ende Tak Terawat, Jazilul Sedih

Selasa, 28 Juli 2020 23:23 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (kedua kiri) melihat situs peninggalan Bung Karno di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/7). (Foto: Dok. MPR)
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid (kedua kiri) melihat situs peninggalan Bung Karno di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (28/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid sedih melihat situs peninggalan Bung Karno yang ada di Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak terawat. Politisi PKB ini pun minta pemerintah pusat turun tangan untuk membenahi tempat bersejarah tersebut. Kalau perlu, melengkapi fasilitas pendukung yang lain seperti perpustakaan dan laboratorium agar anak muda paham sejarah perjuangan bangsa. 

Hal tersebut disampaikan Jazilul saat melakukan kunjungan kerja dan Sosialisasi Empat Pilar MPR ke Kabupaten Ende, NTT, Selasa (28/7). Dalam kunjungan ini, Jazilul ditemani Bupati Ende Jafar Achmad dan anggota DPR Fraksi PKB dapil NTT 1 Dipo Nusantara Pua Upa. 

Baca juga : Diusung PAN, Mulyadi Pede Menang Di Pilgub Sumbar

Ada dua lokasi yang didatangi Jazilul dan rombongan. Pertama, rumah pengasingan saat Bung Karno dibuang pemerintah kolonial Belanda pada 1934-1938. Situs ini terletak di persis di Jalan Perwira. Sayangnya, situs bersejarah ini tak menyediakan tempat parkir. Mobil rombongan terpaksa parkir di badan jalan. Dari sana, Jazilul lalu geser ke Taman Renungan Bung Karno. Situs ini merupakan tempat yang digunakan Sukarno untuk merenungkan Pancasila. Kondisi taman ini pun tampak tak terawat. Patung Bung Karno terlihat kusam. Sebagian tembok yang jadi latar patung ini menghitam dipenuhi jamur. Melihat kondisi ini, wajah Jazilul terlihat suram. "Saya miris melihat taman ini,” kata Jazilul. 

Menurut Jazilul, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan. Sayangnya, melihat keadaan dua situs tersebut sangat memprihatinkan. “Artinya kita kurang memberi penghargaan dari jejak sejarah yang ada,” ucapnya. 

Baca juga : Diusung Banteng, Afifah Cetak Sejarah Di Pilkada Depok

Ia berharap, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, segera membenahi Taman Renungan Bung Karno. “Agar masyarakat Ende menjadi bangga dari apa yang dimiliki di tempat ini,” tuturnya. 

Ia juga mengajak pengusaha, pihak swasta, masyarakat luas, dan pemerintah pusat untuk bersama-sama membangun dan membenahi Taman Renungan Pancasila agar menjadi taman yang megah. “Bila ada yang ahli desain, sumbangkan pikiran tentang tata kota. Bila pengusaha, bantulah dana,” ujarnya. 

Baca juga : Dubes Bagas Akhiri Masa Tugas Di Swedia

Menurut dia, di Taman Renungan Bung Karno ini mestinya ada fasilitas pendukung yang lain, seperti perpustakaan, laborataorium Pancasila, bila perlu dijadikan tempat pendidikan kebangsaan. Ia juga minta agar di sekitar situs pengasingan ada lahan parkir sehingga kendaraan pengunjung tidak berhenti di jalan. Selain itu perlu adanya sentuhan teknologi dari koleksi-koleksi yang ada. "Penting untuk menjaga situs-situs sejarah perjuangan bangsa agar anak dan cucu kita mengerti dan paham sejarah perjuangan bangsa," ujarnya. 

Di tempat yang sama, Dipo Nusantara Pua Upa mendorong pemerintah menjadikan Situs Bung Karno dan Rumah Pengasingan Bung Karno sebagai aset nasional. “Dengan menjadikan situs ini sebagai aset nasional maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisata dapat terlibat untuk membenahi situs ini,” kata Dipo. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.