Dark/Light Mode

65 Juta Siswa dan Mahasiswa Mengalami Kesulitan Belajar

Senayan Sayangkan Respons Kemendikbud Kurang Komprehensif

Rabu, 19 Agustus 2020 08:30 WIB
Ilustrasi seorang siswa sedang belajar online di musim pandemi Covid-19 ini. (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Ilustrasi seorang siswa sedang belajar online di musim pandemi Covid-19 ini. (Foto: Khairizal Anwar/RM)

 Sebelumnya 
“Pendidikan sudah selayaknya mendapat perhatian khusus dalam konstitusi. Harusnya, penanganan Covid-19 tak hanya terkonsentrasi pada ekonomi dan kesehatan, tapi pendidikan,” tegas Fikri kepada wartawan, kemarin.

Politikus PKS ini menambahkan, alokasi anggaran Rp 70 triliun yang dipegang Kemendikbud tak akan cukup untuk mengatasi banyaknya persoalan di dunia pendidikan. Namun, alokasi anggaran Kemendikbud yang sebelumnya Rp 76 triliun, justru dikurangi menjadi Rp 70 triliun dalam refocusing anggaran.

Baca juga : Jadi Oposisi, PKS Kurang Puas Dengan Realisasi APBN 2019

“Dalam alokasi anggaran penanganan Covid-19 yang sempat naik dan menyentuh angka Rp 900 triliun pun, tidak ada pengalokasian dana Covid-19 untuk 65 juta siswa dan mahasiswa. Padahal, jumlah siswa, mahasiswa dan para orang tuanya merupakan angka riil di sektor pendidikan. Keluhan mereka adalah keluhan publik dan masyarakat Indonesia,” jelas Fikri.

Diketahui, dalam Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD menjelang Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan, Presiden Jokowi menyampaikan masa pandemi Covid-19 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan perubahan fundamental di berbagai bidang.

Baca juga : RAPBN 2021, Pemulihan Ekonomi Harus Prioritaskan Masyarakat Menengah Bawah

Strategi besar perlu dilakukan untuk melakukan transformasi di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk bidang kesehatan dan pendidikan. Transformasi besarbesaran ini perlu dilakukan sehingga Indonesia bisa melakukan lompatan besar pasca pandemi Covid-19. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.