Dark/Light Mode

Soroti Kerja Sektor Industri

Senayan Apresiasi Kinerja Menteri Agus Genjot IKM

Sabtu, 7 November 2020 06:48 WIB
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Instagram)
Anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Karena itu, dia meminta Kemenperin untuk membuat kebijakankebijakan yang dapat menurunkan ekonomi berbiaya tinggi dan menghindari kebi jakan yang dapat menimbulkan monopoli usaha. “Tentu butuh Peraturan Pemerintah (PP), nah ini harus disusun dengan baik. implemetasinya diawasi se hingga revitalisasi industri bisa berjalan,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini bilang, kebijakan yang ada harus dapat mendorong produk lokal berdaya saing menembus pasar internasional. Pengetatan kebi jakan impor juga harus dilakukan utamanya kepada produk yang bisa diproduksi di dalam negeri. “Jadi kalau sudah bisa diproduksi dalam negeri disetop izin impornya. Dimoratorium. tentu juga harus diikuti dengan per baikan kinerja di bidang energi, meningkatkan daya saing. ini yang harus segera dilakukan,” katanya.

Baca juga : Tinjau Puncak Arus Balik Di Soetta, Menhub Apresiasi Penerapan Protokol Kesehatan

Darmadi mengingatkan, Indonesia tengah mengalami deindustrialisasi. ini akibat me nurunnya daya saing dan masih cukup tingginya biaya produksi. Jika Undang-Undang Cipta Kerja bisa dijalankan dengan baik, maka sektor industri akan terdongkrak.

Darmadi mendapati, ekspor saat ini lebih banyak didominasi produk komoditas. Bukan produk olahan yang bisa memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.

Baca juga : Senayan Kasih Rapor Biru Buat Kinerja Johnny Plate

Karena itu, sangat penting bagi Kemenperin untuk menaikkan daya saing industri dalam negeri. Jika tidak, indonesia malah terus kebanjiran produkproduk impor. “Kalau tidak ada daya saing kan harga barang jadi mahal. Boro-boro kita masuk ke pasar internasional. Yang ada pasar asing masuk ke sini karena murah,” katanya.

Darmadi bilang, deindustralisasi terjadi karena daya saing produk olahan industri anak bangsa kurang efisien dan kom petitif. ini akibat kebijakan energi untuk mendukung industri ternyata cukup mahal. Harga gas saat ini Indonesia masih lebih mahal dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Vietnam, Kamboja, Thailand, bahkan Malaysia.

Baca juga : Cukai Bakal Naik, Industri Hasil Tembakau Menjerit

Darmadi optimistis, kehadiran Undang-Undang Cipta Kerja dapat menjadi solusi mengatasi kurang efisiennya kebijakan di sektor industri ini. Kehadiran Undang-Undang dapat memberikan kemudahan perizinan dan aspek-aspek lainnya bagi para pelaku usaha. Berbagai kemudahan ini diharapkan membuat banyak pihak berbondong-bondong masuk investasi ke Indonesia. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.