Dark/Light Mode

Klaim Sesuai Pancasila

PDIP Puji Kinerja Pemerintah Atur Ekonomi dengan Baik

Minggu, 20 September 2020 07:59 WIB
Politisi PDIP di Senayan Aria Bima (Foto: Istimewa)
Politisi PDIP di Senayan Aria Bima (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi PDIP di Senayan, Aria Bima, memuji pemerintah telah mengatur ekonomi dengan baik berdasarkan Pancasila. Yaitu, telah sesuai dengan sila kelima di dalam Pancasila: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Keadilan sosial ini dibagi dua, yaitu keadilan sosial antardaerah dan keadilan sosial dari sisi bantuan untuk masyarakat,” ujar Aria di acara diskusi virtual di Sukoharjo, Jawa Tengah, kemarin. 

Baca juga : Puan Minta Kantor Pemerintah Beri Contoh Disiplin Protokol Kesehatan

Wakil Ketua Komisi VI DPR ini menjelaskan, pesan keadilan sosial tengah dijalankan. Pertama, keadilan sosial antardaerah. Pemerintah, tidak hanya membangun Jawa dan Jakarta, tetapi juga seluruh daerah di Indonesia, termasuk membangun Papua dan Maluku. Nah, keadilan antardaerah itu, katanya, diwujudkan dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, bandara, pelabuhan, hingga jaringan listrik. 

Kedua, keadilan sosial dari sisi bantuan untuk masyarakat. Baginya, ini tengah dilaksanakan oleh pemerintah berupa penyaluran bantuan modal dalam bentuk alat usaha, transportasi. Pun, program pemerintah seperti Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Program Keluarga Harapan. Pada kesempatan tersebut pemilik rumah aspirasi “Bale Rakyat” ini juga menyinggung beberapa pihak yang enggan menjadikan ajaran Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari. 

Baca juga : Wakil Ketua KPK: Jangan Sampai Korupsi!!

Ia juga menyinggung sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta sila Persatuan Indonesia yang tidak diamalkan dengan baik oleh pihak yang sengaja ingin memecah-belah Indonesia. Ia mencontohkan belum lama ini ada pihak yang sengaja ingin menjadikan Indonesia sebagai negara khilafah. 

“Artinya, harus merelakan lepasnya NTT, Bali, Manado, daerah-daerah yang mayoritas nonmuslim. Ini sengaja dibuat oleh kelompok yang menginginkan Indonesia lepas. Agama tidak membuat orang bersatu tetapi justru saling mempertajam perbedaan,” katanya. 

Baca juga : Dubes Djauhari Oratmangun Jajaki Kerja Sama Industri Ban dengan China

Terkait hal itu, dia menegaskan bahwa agama adalah sesuatu yang menyatukan masyarakat. Meski demikian, harus dipahami bahwa bukan berarti hal itu harus menyatukan ajaran agama. 

“Agama diracik sendiri, itu tidak boleh. Yang Islam harus sesuai dengan agama dan keyakinannya, begitu juga agama yang lain. Kenapa saya juga menyinggung agama, karena saat ini agama sering dijadikan sebagai komoditas politik. Padahal, Ketuhanan adalah memberikan dasar kita untuk hidup lebih baik sesuai ajaran masing-masing,” pungkasnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.