Dark/Light Mode

Pengadaan Barang Dan Kualitasnya Kudu Terjamin

Ombudsman Diminta Ikut Periksa Vaksin Sinovac

Selasa, 15 Desember 2020 07:12 WIB
Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto ( Foto :Twitter Mulyanto)
Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto ( Foto :Twitter Mulyanto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan meminta Ombudsman Republik Indonesia (ORI) memeriksa prosedur impor vaksin Sinovac yang baru tiba di Tanah Air. Pasalnya, kedatangan vaksi asal China itu diikuti kabar belum adanya jaminan efektivitas penggunaan vaksin Sinovac untuk menanggulangi Covid-19.

Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto meminta Ombudsman memeriksa prosedur impor vaksin Sinovac. Apakah prosedur sesuai sistem administrasi pengadaan barang pemerintah dengan uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebab, setiap impor atau pengadaan barang pemerintah harus mempertimbangkan proses administrasi terkait persyaratan spesifikasi barang. Kemudian, lanjut dia, setelah barang tersebut diterima, harus dilakukan pemeriksaan kesesuaian spesifikasi barang yang diinginkan, khususnya dari aspek kualitas.

Baca juga : Menko PMK: Daerah Yang Paling Terinfeksi Covid, Akan Mendapat Porsi Vaksin Lebih Banyak

“Ombudsman berwenang memastikan proses administrasi ini. Jangan sampai, pemerintah mengadakan barang yang tidak jelas kualitasnya atau mengimpor barang yang tidak boleh diedarkan,”   kata Mulyanto melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

Anggota Komisi VII DPR ini menambahkan, Ombudsman harus melakukan pengawasan secara ketat. Karena hasil uji klinis fase III terhadap vaksin tersebut dikabarkan belum rampung dan belum keluar hasilnya. Dengan begitu, efektivitas dan keamanan vaksin ini belum diketahui.

“Belum ada izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk vaksin tersebut. Termasuk sertifikat halalnya. Ini seperti membeli kucing dalam karung. Sangat mengkhawatirkan dan berpotensi merugikan masyarakat,” tegas dia.

Baca juga : Yuk, Kita Ikut Mensukseskan Program Vaksinasi Nasional

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan, vaksin yang akan masuk Indonesia sudah melalui proses uji klinis dengan baik. Dia meminta masyarakat tak terpengaruh tentang isu dari negara mana vaksin tersebut berasal.

“Jangan terjebak, bahwa ini vaksin China, ini vaksin Amerika Serikat. Semua vaksin yang masuk data WHO (World Health Organization) pasti sudah ada uji klinis dengan baik. Jadi, jangan terjebak dalam arti apa-apa,” kata Erick, Sabtu (12/12).

Dia menjelaskan, berdasarkan Perpres Nomor 99 Tahun 2020, domain tertinggi vaksinasi ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kemudian, Kemenkes memutuskan jenis-jenis vaksin yang bisa diandalkan, yakni Pfizer, Moderna, Sinovac, Astrazeneca dan Merah Putih.

Baca juga : DKI Panen Virus Corona

“Sesuai keputusan Menteri Kesehatan, kita memakai vaksin dari Amerika, China, Arab dan sebagainya. Sebanyak 1,2 juta unit vaksin Covid-19 dari Sinovac juga sudah melibatkan BPOM dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta sudah uji klinis tahap III di Bandung,” jelas Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi ini.  [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.