Dark/Light Mode

Komisi VI DPR Ingatkan M Lutfi

Kursi Mendag Panas Pak

Jumat, 5 Februari 2021 05:55 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BKPM dan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan mengingatkan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi bahwa kursi yang ditempatinya sekarang merupakan kursi panas. Tercatat, sepanjang periode Pemerintahan Jokowi, setidaknya sudah empat menteri dicopot gara-gara persoalan perdagangan.

“Jadi, Bapak ini Mendag kelima yang sudah berhubungan di Komisi VI DPR,” kata anggota Komisi VI DPR Darmadi Durianto dalam rapat kerja dengan Mendag M Lutfi dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jakarta, kemarin.

Di awal pemerintahan di 2014, Jokowi menunjuk Rachmat Gobel sebagai Mendag. Tidak sampai setahun, Gobel dicopot digantikan Thomas Trikasih Lembong yang ternyata juga umurnya tidak panjang. Kursi Mendag kemudian ditempati politisi NasDem Enggartiasto Lukita.

Baca juga : Menteri PUPR Ingatkan Pekerjaan Jalan Tol Brebes-Tegal Patuhi Prokes

Di periode kedua, Jokowi menunjuk Agus Suparmanto untuk kursi Mendag. Sama seperti periode awal, umurnya hanya setahun. Jokowi kemudian akhirnya menunjuk M Lutfi.

Lutfi bukanlah orang baru di Kementerian Perdagangan (Kemendag). Lutfi pernah menjabat Mendag saat Pemerintahan SBY-Budiono.

Darmadi mengingatkan, visi perdagangan Jokowi dan SBY berbeda. Namun demikian, dia menaruh harapan besar, Lutfi bisa memberikan terobosan yang lebih berarti bagi kinerja Kemendag.

Baca juga : Komisi IV DPR: Bukan Cuma Anomali Cuaca, Banjir Karena Kesalahan Kebijakan

Hanya saja, dia mewanti-wanti Lutfi tidak seperti pendahulunya. Apalagi ada stigma masyarakat bahwa Kemendag ini merupakan kementerian impor.

“Gagasan besar apa yang Bapak bawa ke sini menjadi Mendag? Gagasan besar ini penting bagi kami. Tahun 2024 sudah tahun politik. Nanti bicaranya selalu defisit impor, ekspor, ngurusnya banyak impornya. Banyak mengatakan bahwa ini kementerian impor, dan sebagainya,” kata Darmadi.

Menurut politisi senior PDIP ini, menteri sebelumnya justru kurang inovasi dan terobosan karena begitu masuk ke Kemendag malah belajar. Setiap hari kerjanya cuma ngurusin harga. Sementara masalah harga ini selalu menjadi fokus Presiden Jokowi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.