Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
Sebelumnya
Lebih lanjut, Azis mendorong pemerintah meningkatkan nilai ekspor indonesia ke China. Selain memiliki pasar yang besar, China juga memiliki pasar yang stabil, serta mampu menampung berbagai komoditas dari Indonesia. “Negosiasi perlu ditingkatkan untuk meningkatkan ekspor kita,” tegas dia.
Azis juga berharap, situasi geopolitik yang terjadi di kawasan Indo-Pasifik tidak berdampak terhadap hubungan bilateral ke dua negara. karenanya, Indonesia tidak boleh terjebak dalam kepentingan pihak mana pun dalam memelihara hubungan diplomatik antar negara.
Baca juga : Senayan: Gaji Pas-Pasan, Beli Mobil Belum Perlu
“Sebagai negara yang menganut politik bebas-aktif, kita harus bisa netral dalam isu geopolitik yang sedang berkembang. indonesia harus memelihara hubungan diplomatik, agar perdagangan tetap berjalan dan komunikasi antar masyarakat kedua negara terpelihara dengan baik,” tandasnya.
Terpisah, Wakil ketua komisi Vi DPR Aria Bima menilai, pemerintah China berhasil menjalankan program pengentaskan kemiskinan. Cara yang digunakan oleh pemerintah China bisa menjadi cerminan bagi pe merintah Indonesia. “Terdapat tiga kunci keberhasilan China. Yakni, kepemimpinan yang kuat, menjadikan rakyat sebagai fokus utama, dan mobilisasi masyarakat,” jelas dia.
Baca juga : Fadli Zon: Indonesia Harus Jadi Peacemaker Krisis Myanmar
Pemerintah, sambung dia, telah melakukan berbagai langkah luar biasa untuk penanggulangan kesehatan masyarakat dan mengurangi risiko kemiskinan masyarakat.
Komisi Vi DPR mengapresiasi gerak cepat pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan menerbitkan Perpu Nomor Tahun 2020.
Baca juga : Peningkatan Kapasitas Peneliti DPR Dukung Tiga Fungsi Legislator
Komisi Vi DPR, lanjut dia, telah mengindentifikasi sektorsektor yang sangat terdampak, tidak terdampak, bahkan memperoleh keuntungan dengan adanya pandemi ini. “Khusus untuk penanganan dampak Covid-19 terkait dengan program pengentasan kemiskinan, semuanya harus terukur. Untuk yang satu ini, tidak ada salahnya kita belajar dari China,” tegasnya. [ONI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya