Dark/Light Mode

UMKM Boleh Dikuasai Asing

Koalisi-Oposisi Kompak Nolak

Kamis, 22 November 2018 13:44 WIB
Ketua DPR, Bambang Soesatyo. (Foto: IG @bambang.soesatyo)
Ketua DPR, Bambang Soesatyo. (Foto: IG @bambang.soesatyo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) dalam Paket Kebijakan Ekonomi ke-16 ramai-ramai ditolak kalangan Dewan. Tidak cuma dari oposisi, unsur koalisi juga. Kebijakan itu dianggap mengancam pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Dalam relaksasi DNI ini, Pemerintah membolehkan asing menguasai hingga 100 persen bidang-bidang usaha yang di dalamnya ada UMKM. Usaha warnet salah satunya. Kebijakan ini diumumkan Menko Perekonomian Darmin Nasution, pekan lalu. Saat diumumkan, relaksasi mencapai 54 bidang usaha. Setelah banyak dikritik, dikurangi menjadi 25. Kalangan Dewan tetap tidak terima kebijakan ini, dan menolaknya.

Baca juga : Korupsi Dana Desa Bakal Ketahuan

“Rapat Paripurna hari ini (kemarin, red) diwarnai interupsi terkait kebijakan dibukanya DNI oleh pemerintah. Karena ini mengancam pengusaha kecil kita atau UMKM kita,” jelas Ketua DPR, Bambang Soesatyo usai Rapat Paripurna, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, kemarin.

Meski sebagai kader Golkar dan pendukung Pemerintah, politisi yang akrab disapa Bamsoet ini juga ikut menolak kebijakan itu. Dia melihat, kebijakan tersebut bertentangan dengan produktivitas pengusaha kecil yang selama ini menopang perekonomian nasional. “Jadi, saya mengimbau para menteri, terutama menteri perekonomian, untuk meninjau kembali kebijakan itu. Saya pribadi mendorong Pemerintah membatalkannya,” tegas Bamsoet.

Baca juga : Tahun Baru, Pasokan Pangan Tetap Aman

Kemarin, DPR memang menggelar Rapat Paripurna setelah reses selama tiga pekan. Dalam Rapat Paripurna itu, Anggota Fraksi PDIP DPR, Maruarar Sirait melakukan interupsi untuk bicara mengenai relaksasi  DNI itu. Berbicara selama kurang lebih tiga menit, politisi yang selalu mendukung Jokowi tersebut menyampaikan keberatan atas relaksasi DNI itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.