Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Ajak LBH HKTI Perangi Impor Komoditas Pangan

Kamis, 24 Juni 2021 17:15 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima LBH HKTI, di Jakarta, Kamis (24/6). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima LBH HKTI, di Jakarta, Kamis (24/6). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi kiprah Lembaga Bantuan Hukum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (LBH HKTI) yang senantiasa berdiri membela kepentingan kalangan petani. Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menerangkan, tantangan yang dihadapi petani semakin hari semakin kompleks. Karenanya, LBH HKTI harus menyuarakan dan memperjuangkan agar Indonesia tidak lagi melakukan impor berbagai komoditas pangan. Seperti beras, jagung, kedelai, hingga gula pasir.

Selain memerangi impor komoditas pangan, LBH HKTI juga perlu mendukung langkah Presiden Jokowi yang sedang membentuk Badan Pangan Nasional, yang salah satu fungsinya menjadi regulator berbagai hal seputar pangan. Sementara Bulog akan tetap menjadi operator, sehingga keduanya tidak saling bersinggungan. 

Baca juga : Bamsoet Didaulat Jadi Dewan Kehormatan Menwa

“Badan Pangan Nasional seharusnya sudah dibentuk lima tahun lalu, namun hingga kini belum bisa terealisasi karena satu dan lain hal. Karenanya, LBH HKTI harus berdiri bersama Presiden Joko Widodo mengawal pembentukan Badan Pangan Nasional," ujar Bamsoet, usai menerima LBH HKTI, di Jakarta, Kamis (24/6). Jajaran LBH HKTI yang hadir antara lain Ketua Apriansyah, dan para anggotanya antara lain Lexyndo Hakim, Ety Syamsiatul Hasanah, Muhammad Khadafi, dan Vahmi Wibisono.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, potensi pertanian Indonesia sangat besar. Bahkan The Food and Agriculture Organization/FAO (Badan Pangan Dunia) dalam sidang virtual yang diselenggarakan pada 14-18 Juni 2021 mengangkat Indonesia sebagai Anggota Dewan FAO periode 2021-2024. Karenanya, pertanian Indonesia jangan sampai kalah dengan negara lain, apalagi Singapura yang tidak punya lahan pertanian.

Baca juga : Puan Ajak Semua Elemen Bangsa Gotong Royong Atasi Pandemi

"Saat ini, Singapura masih mengimpor hampir semua bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya. Negara kecil dengan luas wilayah sekitar 728 Km persegi dengan jumlah penduduk mencapai 5,7 juta jiwa ini telah menetapkan visi 30/30, yang menargetkan pada tahun 2030 nanti Singapura mampu menghasilkan 30 persen kebutuhan pangannya dari produksi dalam negeri," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, untuk mencapai visi 30/30 tersebut, Singapura bahkan menggencarkan warganya menanam sendiri buah dan sayuran di atap dan balkon rumah. Dalam visi 30/30, Kementerian Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura mengupayakan petani Singapura bisa mengoperasikan sistem kontrol terkomputerisasi dalam lingkungan yang menyenangkan.

Baca juga : Wamenag: Jangan Jadikan Isu Haji Komoditas Politik

"Salah satu langkah konkretnya, petani Singapura memanfaatkan berbagai teknologi. Mulai dari budidaya sayur menggunakan pencahayaan LED khusus untuk memaksimalkan hasil panen, hingga budidaya ikan di laut dengan sistem yang melindungi ikan dari ganggang beracun, mekar, dan tumpahan minyak. Tidak mustahil jika dalam 10 hingga 50 tahun kedepan, Singapura yang merupakan negara kecil ini, selain bisa memenuhi kebutuhan nasionalnya juga akan menjadi salah satu pusat logistik pertanian dunia," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.