Dark/Light Mode

Apresiasi Kerja Cepat Polres Gowa

Ketua DPD: Tidak Boleh Ada Kekerasan Saat PPKM

Minggu, 18 Juli 2021 13:45 WIB
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD)
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Humas DPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi kepada jajaran Polres Gowa yang menindak anggota Satpol PP Gowa pelaku kekerasan terhadap pemilik warung kopi saat melakukan razia Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Apresiasi harus kita berikan kepada Polri, khususnya Polres Gowa, yang segera menangani kekerasan yang dilakukan anggota Satpol PP kepada masyarakat saat penerapan PPKM," ujarnya, dalam siaran pers, Minggu (18/7).

Baca juga : Ketua DPD Desak Pemerintah Cairkan Bansos PPKM Darurat

Menurut LaNyalla, petugas PPKM seharusnya bisa menghindari tindak kekerasan. "Petugas memang harus tegas dalam melaksanakan tugas, tapi kekerasan jelas tidak dibenarkan," wanti-wanti LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu menambahkan, seharusnya, dalam kondisi seperti ini petugas justru harus lebih sensitif terhadap kondisi masyarakat. Sebab, keputusan pemerintah menerapkan PPKM, membuat masyarakat terdampak. Khususnya, secara ekonomi.

Baca juga : Penting, Pasien Isoman Tak Boleh Kekurangan Cairan

"Kondisi ini harus dipahami petugas. Karena masyarakat pun harus memastikan perekonomiannya terus berputar," tuturnya.

Untuk itu, LaNyalla meminta petugas melakukan pendekatan yang lebih humanis. Hal ini, katanya, juga sudah diingatkan dan diimbau Presiden Jokowi.

Baca juga : Diapresiasi, Langkah Pertamina Bantu Pemerintah Atasi Kekurangan Oksigen

"Presiden juga sudah mengimbau kepada petugas di lapangan agar jangan keras dan kasar saat menegur masyarakat, tetapi tetap harus tegas dan santun. Ini yang disebut lebih humanis, biar masyarakat pun paham jika keputusan yang diambil pemerintah ini untuk kebaikan bersama, agar kondisi segera normal," tandas LaNyalla.

Sebelumnya, seorang anggota Satpol PP di Gowa diduga melkukan penganiayaan terhadap pasangan suami-istri pemilik warkop. Sang istri yang sedang hamil 9 bulan, bahkan dikabarkan harus dirawat di rumah sakit di Kota Makassar usai peristiwa pemukulan itu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.