Dark/Light Mode

Berantas korupsi

OSO Dukung Penuh KPK

Rabu, 5 Desember 2018 13:19 WIB
Akrab: Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta (tengah) bergandengan tangan dengan Ketua KPU Arief Budiman (dua dari kiri) di sela peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Jakarta, kemarin. Momen tersebut disambut hangat Ketum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo (dua dari kanan), dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Foto : Istimewa)
Akrab: Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta (tengah) bergandengan tangan dengan Ketua KPU Arief Budiman (dua dari kiri) di sela peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Jakarta, kemarin. Momen tersebut disambut hangat Ketum PKB Muhaimin Iskandar (kiri), Ketua DPR Bambang Soesatyo (dua dari kanan), dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta memiliki pemikiran sejalan dengan KPK bahwa partai politik sangat menentukan masa depan dan keberhasilan pembangunan Indonesia yang mensejahterakan rakyat secara berkeadilan. Pria yang akrab disapa OSO ini memastikan, pihaknya mendukung langkah KPK dalam memberantas korupsi.

Hal itu disampaikan OSO dalam Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi 2018, yang diselenggarakan KPK, di Jakarta, kemarin. Di acara itu, OSO menyampaikan presentasi dengan judul “Partai Politik: Pengabdian atau Profesi/Sumber Penghasilan & Rahasia Melawan Korupsi”. Dalam presentasinya, Ketua DPD ini menyampaikan rahasia agar parpol berhasil melawan korupsi. Rahasia itu ternyata terletak dari hati nurani. Jika hati nurani baik, seseorang tidak bakal melakukan korupsi.

“Hati adalah harta manusia yang sangat berharga, suci, dan selalu benar. Yang membimbing umat manusia ke jalan hidup yang benar. Hati di atas segala hukum pemegang supremasi kebenaran,” paparnya. Kata OSO, tindakan korupsi untuk kepentingan mendapat harta, pengaruh dan kekuasaan secara melawan hukum merupakan kehendak rasio dan nafsu untuk mewujudkan keinginan duniawi sesaat. Keinginan ini menafikan hati nurani yang ingin memiliki kebahagiaan kekal abadi yaitu kebahagiaan dunia dan di alam nanti. 

Baca juga : Tepis Selingkuhan Pengusaha Jatim

Citra yang dibangun dari hasil korupsi, tambah OSO, tidaklah kekal. Jika bertindak menggunakan hati, citra tadi akan menyakiti nurani. Ketabahan ketika direndahkan, diremehkan, dihina menjadi benteng yang kuat agar tidak terseret korupsi. 

“Tidak sulit melawan korupsi. Sangat mudah. Bersihkan hati. Gunakan hati nurani. Tetapkan hati. Hukum tinggal mengiringi,” jelasnya. OSO yakin, jika semua orang parpol menggunakan hati nurani dalam melaksanakan fungsi politiknya, korupsi tidak akan terjadi. Benteng pertahanannya untuk menolak korupsi akan sangat kuat. Politisi asal Kalimantan Barat ini kemudian menegaskan, pemberantasan korupsi harus didukung penuh, khususnya oleh seluruh partai politik. Yaitu dengan mengedepankan penggunaan hati nurani untuk melengkapi sistem integritas partai yang dirumuskan dan diperkenalkan oleh KPK.

Selanjutnya, OSO memaparkan motivasi seseorang menjadi kader parpol. Dalam analisisnya, ada dua motivasi. Pertama, pengabdian. Yaitu keinginan menggunakan potensi yang dimilikinya untuk memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. 

Baca juga : Raja Jokowi Diusung Pendukung Jokowi

“Dalam hal demikian, yang utama adalah kinerja dalam sikap kepatuhan. Sedangkan mengenai imbalan/pendapatan merupakan hak yang melekat secara normatif dalam fungsinya di parlemen atau di pemerintahan. Bukan suatu tujuan atau target sebagaimana halnya dalam kehidupan profesi yang memiliki nilai komersiel,” paparnya.

Kedua, penghasilan dan profesi. Yaitu keinginan untuk mendapatkan penghasilan sebagai alasan utama menempatkan sikap oportunis dan pragmatis praktis agar memperoleh penghasilan atau kekayaan. “Hal ini dapat menghilangkan atau setidaknya mengurangi sikap kepatuhan sebagai esensi dari pengabdian,” jelas OSO.

Di akhir presentasinya, OSO mengajak semua parpol untuk memukul mundur semua perilaku koruptif. Dia mengajak semua untuk menunjukkan ke publik bahwa parpol bisa menang melawan korupsi. Dengan demikian, tidak ada lagi anggota parpol yang terkena pidana korupsi.

Baca juga : Diaspora Indonesia Di AS Dukung Jokowi

“Bangkit! Lawan korupsi. Menang! Berantas korupsi. Jaya, tak ada korupsi. Salam hati nurani,” tutupnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :