Dark/Light Mode

Pemerintah Pede Defisit APBN 2021 Lebih Rendah

Kamis, 19 Agustus 2021 07:30 WIB
Kepala Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu. (Foto : Istimewa).
Kepala Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis defisit Anggaran Pendapatan dan Be­lanja Negara (APBN) tahun 2021 lebih rendah dari asumsi target yang ditetapkan Pemerintah.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Febrio Kacaribu mengatakan, de­fisit APBN tahun ini bisa ditekan menjadi Rp 939,6 triliun atau lebih rendah Rp 66,8 triliun dari target sebelumnya Rp 1.006,4 triliun.

“Untuk outlook tahun ini, defisit secara nominal turun ke 939,6 triliun. Ini sudah biasa ter­jadi. Tahun lalu contohnya, Pe­merintah proyeksi defisit 6,3 persen, persen, namun faktanya 6,1 persen,” kata Febrio dalam konferensi pers, kemarin.

Baca juga : Pemerintah Catat Ada 3.781 Pelanggan Pengguna PLTS Atap

Meski begitu, Febrio mengaku, masih mewaspadai potensi peningkatan kasus Covid-19

“Kalau peningkatan kasus Covid-19 varian Delta beberapa bulan ini mengakibatkan pembu­rukan ekonomi. Hal ini tentunya berdampak terhadap daya tahan fiskal,” ujarnya.

Karenanya, Kemenkeu mema­tok defisit APBN 2021 sebesar 5,82 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut lebih tinggi dibanding­kan dengan outlook sebelumnya yakni 5,7 persen dari PDB.

Baca juga : Pemahaman Daerah Soal UU Cipta Kerja Masih Rendah

Ia menyebut, peningkatan persentase defisit APBN tersebut sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang diprediksi lebih rendah, karena seiring dengan eskalasi kasus Covid-19.

Sebelumnya, Pemerintah telah merevisi outlook pertumbuhan ekonomi pada 2021 berada di rentang 3,7 persen -4,5 persen year on year (yoy). Angka tersebut melebar dari posisi outlook sebe­lumnya di kisaran 4,5 persen -5,3 persen secara tahunan.

Namun, secara nominal Pe­merintah mematok outlook defisit APBN 2021 sebesar Rp 939,6 triliun, turun Rp 66,8 triliun dari posisi target defisit yang sebelumnya.

Baca juga : Pemerintah Kudu Perluas Tax Base Dan Tax Ratio

Dijelaskan, defisit nominal yang menurun ini membuat resikonya lebih rendah lantaran secara nominal kebutuhan pem­biayaan di tahun-tahun berikut­nya pun akan lebih rendah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.