Dark/Light Mode

Butuh Regulasi Dan Investasi

DPR: Limbah Mineral Bisa Genjot Pendapatan Negara

Senin, 4 Oktober 2021 07:15 WIB
Anggota Komisi VII DPR Bambang Patijaya. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VII DPR Bambang Patijaya. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Senayan melihat, pengelolaan limbah hasil tambang mineral belum optimal. Padahal, limbah mineral ini bisa menjadi cuan yang mendorong peningkatan pendapatan negara di sektor pertambangan.

Anggota Komisi VII DPR Bambang Patijaya menjelaskan, sejatinya Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya mineral. Hanya saja, pengelolaannya masih dalam bentuk mineral utama, tidak sampai kepada mineral ikutannya.

Baca juga : Jaksa Puas Mantan Pejabat OJK Divonis 8 Tahun Penjara

Dia mencontohkan, pertambangan timah di daerah pemilihannya, Bangka Belitung. Ketika timah ditambang, ada mineral (ikutan) lain yang didapat seperti monasit, ilmenite, zirkon dan rutil. “Ini barang sebenarnya bernilai tinggi. Cuma karena persoalan regulasi, teknologi serta investasi jadi tidak terman­faatkan sehingga hanya menjadi limbah,” kata Bambang, tadi malam.

Mineral-mineral penting ini, lanjutnya, bertebaran di Babel karena tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, mineral-mineral ikutan tersebut mengandung unsur atau bahan kimia berharga seperti Thorium yang merupakan bahan utama pembuatan nuklir.

Baca juga : Lakukan Inovasi Di Bidang Kelistrikan, Indonesia Power Banjir Penghargaan

“Tapi karena regulasi tidak jelas dan teknologi belum ada, akhirnya hanya menjadi limbah. Ini yang selama ini belum jelas, karena persoalan mineral ini hanya kita bahas secara parsial,” katanya.

Karena itu, jelas Bambang, pemanfaatan hilirisasi mineral ini mesti dituntaskan dengan menitikberatkan empat hal. Pertama, persoalan data. Selama ini masalah data ini tidak pernah klir, lantaran hanya berpatokan pada mineral utama.

Baca juga : Regulasi Sejalan Pancasila Percepat Kemajuan Bangsa

“Indonesia katanya punya cadangan nikel sekian juta ton, punya timah sekian juta ton. Tapi data mineral ilmenite, monasit, zirkon, dan lainnya ini tidak ada. Ini sektor hulu yang harus diberesin,” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.