Dark/Light Mode

Atasi Anjloknya Harga Telur

Perusahaan Besar Jangan Ikut-ikutan Jadi Peternak

Sabtu, 16 Oktober 2021 07:15 WIB
Pekerja menimbang telur ayam hasil panen di sebuah peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Malang, Jawa Timur. (Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto)
Pekerja menimbang telur ayam hasil panen di sebuah peternakan ayam petelur di Wonokoyo, Malang, Jawa Timur. (Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto)

 Sebelumnya 
Kementan juga mendengarkan masukan dari beberapa Asosiasi Perunggasan seperti Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU), Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), dan Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan). Asosiasi tersebut merupakan representasi dari para peternak dan pengusaha secara nasional.

Direktorat PKH Kementan, lanjutnya, akan lebih rajin membeli telur dari peternak rakyat. Hal ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi dalam rangka meningkatkan demand. “Kami mengimbau agar semua pegawai Kementan beli telur. Ini juga sebagai aksi solidaritas Kementan peduli peternak rakyat dengan membeli telur para peternak rakyat,” tutur Nasrullah.

Baca juga : Keren, Perusahaan Belanda Siap Gandeng Petani Lokal

Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan Sugiono menegaskan, pihaknya kini tengah menggalakkan gerakan membeli telur ayam ras langsung dari peternak. Langkah ini sebagai solusi yang terbaik kepada peternak unggas nasional.

Dia memastikan keberpihakan pemerintah pada peternak rakyat khususnya perunggasan tidak perlu diragukan. Seluruh potensi dan sumber daya di Kementan akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan solusi yang terbaik atas permasalahan peternakan unggas nasional.

Baca juga : Jangan Lupa, Anggaran Buat Pemulihan Ekonomi Negara

“Kami akan berjuang untuk merah putih. Apalagi di masa pandemi ini, pemerintah akan selalu hadir untuk setiap golongan masyarakat, termasuk para peternak rakyat,” tegasnya.

Meski demikian, dalam upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencari solusi terbaik bagi persoalan peternakan perunggasan nasional, diperlukan dukungan semua pihak. Ia menyadari, tidak setiap kebijakan akan memuaskan semua pihak atau memberikan dampak yang instan di lapangan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.