Dark/Light Mode

Fahri Hamzah: Pemilu 2024 Harus Zero Accident

Senin, 6 Desember 2021 17:26 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah/IG
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah/IG

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah meminta semua pihak terkait mencari solusi agar gelaran Pemilu 2024 tidak menimbulkan korban jiwa atau zero accident, sebagaimana yang terjadi pada Pemilu 2019.

Diketahui, pada Pemilu 2019, sebanyak 894 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan 5.175 lainnya mengalami sakit akibat beban kerja di Pemilu cukup besar.

"Pemilu 2019 adalah sejarah buruk bagi pesta demokrasi lima tahunan di Tanah Air," ujar Fahri saat bincang-bincang dengan media di The Taliwang Heritage Resto di Depok, Jawa Barat, Senin (6/12).

Baca juga : Hadapi Pemilu 2024, Partai Gelora Siapkan Jurus Jitu O Poin O

Fahri bilang, perlu mitigasi terhadap para korban pelaksana Pemilu Serentak 2019, termasuk apakah pelaksanaan Pemilu serentak tetap harus dilaksanakan atau tidak. Jangan sampai ada kesan kecenderungan elite yang menyederhanakan Pemilu. Tetapi, di saat yang bersamaan, salah juga kalau mitigasi terhadap para korban kemarin itu tidak ditelusuri.

Menurut eks Wakil Ketua DPR ini, kalau pun tak bisa dimasukkan dalam aturan pada Undang-Undang (UU) Pemilu, karena ada kesepakatan tidak direvisi, itu bisa melalui Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) saat melakukan pembahasan nanti.

"Keselamatan jiwa para petugas KPPS harus menjadi perhatian penyelenggara Pemilu. Jangan sampai peristiwa Pemilu 2019 terulang kembali. Bila perlu, dipikirkan juga jaminan asuransi bagi para petugas KPPS," tegasnya.

Baca juga : KPU Panen Dukungan...

Selain itu, Fahri juga pengen Presidential Threshold atau ambang batas pencalonan presiden dihapus menjadi nol persen. Pasalnya, persyaratan itu telah menyebabkan calon presiden (capres) potensial terkendala, karena capres yang diajukan partai atau gabungan partai sebesar 20 persen.

"Bila presidential threshold dihapus, semua putra daerah bisa memiliki peluang sama untuk memimpin Indonesia. Kita juga bisa mencari dan menggali sumber potensi kepemimpinan,"sebut dia.

Dengan begitu, kesempatan tampil bukan hanya untuk orang yang ada di Jakarta atau di Pulau Jawa saja, tetapi seluruh wilayah. Seperti Papua, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, NTT, Tidore dan lain-lain.[REN]

Baca juga : Junimart Girsang: Jadwal Pemilu 2024 Mutlak Di Tangan KPU

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.