Dark/Light Mode

Jauhin PKB, Deketin PDIP

Waduh! PBNU Kok Bikin Kecemburuan Politik Nih

Selasa, 15 Februari 2022 07:55 WIB
Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. (Foto: Antara)
Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bertekad mengeleminasi politik praktis di periode kepemimpinan barunya. Hal ini dibuktikan dengan struktur kepengurusan yang lebih beragam, tidak didominasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bahkan, sejumlah Pengurus Cabang NU sempat dipanggil karena dianggap terlibat politik praktis mendukung pencapresan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.

Namun, PBNU dinilai tak konsisten. Kemarin, dalam sebuah acara Harlah NU yang diselenggarakan PDIP, Ketum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menyatakan, PDP bukan sekadar partner atau rekan bagi NU. “PDIP akan menjadi salah satu komponen senyawa di dalam perjuangan,” ujar Gus Yahya dalam acara Harlah ke-69 NU yang berlangsung secara hybrid, Sabtu (12/2).

Baca juga : Erick: Ini Kesempatan PLN Jual Listrik Ke Negara Lain

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melihat, ada inkonsistensi sikap Gus Yahya. Selama menjadi Ketua Umum baru, Gus Yahya menguatkan arah politik menjauhkan PBNU dari PKB. Di sisi lain, Gus Yahya malah seakan mulai membangun kemesraan dengan PDIP. Apalagi, jika melihat struktur kepengurusan PBNU periode 2022-2027 kader Megawati Soekarnoputri mendapat tempat yang strategis.

“Menghadiri acara yang digelar PDIP, meski itu formal, tapi menujukkan inkonsistensi. Gus Yahya bahkan secara khusus menempatkan PBNU kontra dengan Cak Imin,” kata Dedi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dikatakan, konflik yang semakin mengemuka hanya akan merugikan dua organasasi tersebut. Bahkan, lebih cenderung merugikan PBNU.

Baca juga : FPSI Dukung Sekjen PDIP Bikin Rembuk Sepakbola Nasional

“PKB partai Islam terbesar loh. Akar rumput Nahdliyin justru akan membela PKB, karena mayoritas pemilih partai ini. Padahal, jika PBNU minimal tak ada konflik dengan PKB, suara mayoritas Nahdliyin akan jadi kekuatan besar,” kata Dedi.

Menurutnya, inkonsistensi sikap politik Gus Yahya hanya akan membuat PBNU periode ini dianggap mudah terjebak dalam pragmatisme politik. Bagi PBNU, justru akan akan dianggap sebagai organisasi Islam yang mudah diintervensi politik praktis. “Saya khawatir ujungnya, PBNU akan berlabuh mendukung partai lain,” sebutnya.

Sekretaris Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif DPP PKB Umar Hasibuan menyoroti kakak beradik Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dan Ketum PBNU Gus Yahya yang makin dekat dan bahkan memuji PDIP, partai yang diketahui Megawati Soekarnoputri ini dalam acara peringatan HUT NU.

Baca juga : Bos Kadin Baru Diyakini Mampu Bikin Sejuk Hubungan Buruh Dan Pengusaha

“Luar biasa. Saudara kandung yang sangat kompak. Apa mereka berdua lupa Gus Dur dilengserkan oleh siapa?” kicau Umar dalam akun Twitter @UmarHasibuan71, Minggu (13/2). [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.