Dark/Light Mode

Setelah Usul Tunda Pemilu, PAN Dibonus Satu Menteri Satu Wamen

Sabtu, 12 Maret 2022 07:25 WIB
Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum PAN Bima Arya Sugiarto (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Apakah usul penundaan pemilu itu ada kaitannya dengan reshuffle? Direktur Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyatakan, bisa iya, bisa tidak. “Tapi, apa pun itu, Bima Arya mengkonfirmasi PAN dapat jatah menteri dan wakil menteri," kata Adib.

Partai-partai koalisi lain menanggapi isu reshuffle ini dengan beragam. Wasekjen PKB Luqman Hakim, memprediksi, reshuffle memang akan terjadi. Dia menyandarkan prediksinya pada obrolan warung kopi. "Saya hanya dengar obrolan di warung kopi," ucapnya.

Baca juga : Imin Tahan Malu

Namun, kata dia, penentuan kabinet itu dinamis. Sepenuhnya merupakan hak prerogatif Presiden. Sebelum diumumkan resmi oleh Jokowi, masih terbuka kemungkinan untuk berubah. "Ada kemungkinan perkembangan-perkembangan baru, baik menyangkut jatah pada posisi kementerian maupun nama-nama yang akan ditugasi menjadi menteri atau wakil menteri," ucapnya.

Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memilih menyerahkan sepenuhnya urusan kocok ulang kabinet ke Jokowi. "Mengenai reshuffle kabinet, Partai Gerindra sebagai bagian dari koalisi pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden," ucap Dasco.

Baca juga : Gus Muhaimin Siap Tarung Kapan Saja

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Firman Soebagyo menyatakan hal sama dengan Sufmi. Dia bilang, tak ada yang bisa melarang atau pun menolak reshuffle. Karena hal itu merupakan hak prerogatif Presiden. "Reshuffle itu hak prerogatif Presiden. Tidak ada yang bisa melarang, tidak boleh ada yang tidak setuju," ucap Firman. 

Jokowi, jelas dia, memiliki kewenangan untuk memberikan jabatan menteri untuk partai politik mana pun dan mengganti menteri mana pun. "Kita nggak tahu. Itu domainnya Istana," ucapnya, saat ditanya mengenai kemungkinan posisi yang akan di-reshuffle.

Baca juga : Dukung Mendukung Capres Makin Rame

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali bersikap berbeda. Dia memandang, kinerja seluruh menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin saat ini sudah sangat bagus. Sehingga tidak perlu reshuffle. "Kami lihat hari ini Kabinet Indonesia Maju sudah sangat bagus. Indikatornya, kita lihat bekerja dengan cukup bagus," imbuh Ali. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.