Dark/Light Mode

Luhut Sebut Pendukung Demokrat Setuju Pemilu Ditunda, Syarief Hasan Membantah

Sabtu, 12 Maret 2022 19:53 WIB
Luhut Sebut Pendukung Demokrat Setuju Pemilu Ditunda, Syarief Hasan Membantah

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR yang juga Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan membantah pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut pendukung Demokrat,  Gerindra, dan PDI Perjuangan, mendukung wacana penundaan Pemilu 2024.

Syarief menegaskan, pemilih Partai Demokrat dan partainya sendiri tegas menolak Pemilu 2024 ditunda. Sebab, ide penundaan Pemilu dianggap merusak, menghancurkan sistem demokrasi, serta merampas hak kedaulatan rakyat.

"Siapa yang percaya sesuatu yang merusak demokrasi? Rakyat tahu itu. Rakyat tahu pemilu setiap 5 tahun itu haknya," kata Wakil Ketua MPR ini melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 Maret 2022.

Seperti diketahui, melalui kanal YouTube Deddy Corbuzier, Luhut mengklaim memiliki big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial. Mereka disebut mendukung penundaan Pemilu 2024.

Baca juga : Hasto Makin Galak

Dia juga mengklaim pemilih Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PDIP mendukung wacana tersebut.

"Ya itu rakyat ngomong. Nah, ceruk ini kan ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar, ada di mana-mana ceruk ini. Ya nanti kan dia akan lihat, mana yang mendengar suara kami," kata Luhut.

Gerindra dan PDIP Membantah 

Bantahan terkait hal ini, juga telah disampaikan Gerindra, dan PDIP.

Baca juga : Imin Tahan Malu

"Terkait wacana penundaan Pemilu 2024, Pak Prabowo Subianto menyatakan beliau menghormati konstitusi kita dan menjaga konstitusi kita, serta merawat demokrasi kita yang sehat," kata Dahnil lewat pesan video pada Selasa (1/3).

Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, hasil riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menolak wacana penundaan Pemilu, semakin mengukuhkan sikap partainya untuk tidak memberikan ruang terhadap wacana tersebut.

"Dari survei LSI sangat jelas dan tidak perlu diragukan, PDIP kokoh dan tidak ada ruang untuk penundaan pemilu. Baik dengan alasan ekonomi, pandemi atau pembangunan Ibu Kota Negara," ujar Hasto (3/3).

Awalnya PKB

Baca juga : Hasto: Daripada Ngurusin Pemilu Ditunda, Mending Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

Untuk diketahui, wacana penundaan pemilu dari kalangan partai, pertama kali digulirkan oleh Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada 23 Februari 2022. Padahal ketika itu, pemerintah dan DPR sudah bersepakat menggelar Pemilu pada 14 Februari 2024.

Cak Imin berpendapat, pemilu dapat ditunda hingga 1-2 tahun ke depan, mengingat situasi ekonomi yang kurang baik karena terdampak pandemi Covid.

Sehari berselang, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku telah menerima aspirasi dari para petani kelapa sawit Riau, yang meminta penundaan Pemilu dan perpanjangan masa bakti Presiden hingga 2026.

Hari berikutnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan PAN menyatakan setuju dengan usulan penundaan pelaksanaan Pemilu 2024. Salah satu alasannya adalah tingginya hasil survei kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi, yang mencapai lebih dari 70 persen. Di samping fakta pandemi yang belum usai, dan kondisi ekonomi yang masih butuh pemulihan. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.