Dark/Light Mode

Pasca Berkarya Gabung

Koalisi Partai Non Parlemen Mau Saingi Parpol Senayan

Kamis, 14 April 2022 07:35 WIB
Sekretaris Jenderal Partai Beringin Karya (Berkarya) Badaruddin Andi Picunang. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Jenderal Partai Beringin Karya (Berkarya) Badaruddin Andi Picunang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi parpol nonparlemen akan berbicara banyak di Pemilu 2024. Selain solid melakukan uji materi terhadap ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden alias Presidential Threshold (Preshold) 20 persen, mereka juga soal koalisi caleg.

“Pokoknya, kita juga ingin eksis seperti partai parlemen,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Beringin Karya (Berkarya) Badaruddin Andi Picunang kepada Rakyat Merdeka.

Pria yang akrab disapa Badar ini memastikan tujuh parpol nonparlemen, termasuk Berkarya, telah bersatu dalam merespons berbagai kepentingan politik strategis. Termasuk soal wacana strategi politik menuju Pemilu 2024.

Baca juga : Hary Tanoe: Partai Berkarya Resmi Bergabung Ke Koalisi Partai Nonparlemen

Ketujuh parpol itu adalah Partai Berkarya, Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Garuda dan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP). Semuanya sepakat membentuk koalisi parpol nonparlemen.

Badar mengungkapkan, koalisi partai nonparlemen ini berangkat dari kesamaan nasib. Misalnya, sama-sama diperlakukan tidak adil dengan partai parlemen, ihwal verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sementara, partai di Senayan tidak perlu verifikasi faktual, cukup administrasi saja.

“Administrasi kan hanya berkas saja, kita yang nonparlemen ini disibukkan verifikasi faktual. Wajar kalau mereka sibuk bicara capres,” ucapnya.

Baca juga : PKP Nafsu Tembus Senayan

Nah, persamaan nasib inilah yang kemudian menjadi semangat untuk berjuang bersama, daripada sendiri-sendiri.

Ingat, koalisi nonparlemen ini jika bersatu, tercatat memiliki jumlah suara 13 persen suara nasional di Pemilu 2019. Berangkat dari itu, maka kekuatan parpol nonparlemen akan menjadi besar. Bahkan, sangat mungkin menjadi satu kotak partai di Pileg DPR.

Ini salah satu solusi yang ditawarkan partai koalisi dalam menjawab ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) yang telah membuat banyak suara parpol nonparlemen hangus, tidak terkonversi menjadi kursi di Senayan.

Baca juga : Paradise Walk Serpong Mall Kini Hadir di Serpong Selatan

Sebelumnya, koalisi partai nonparlemen resmi beranggotakan tujuh parpol peserta Pemilu 2019. Partai Berkarya, menjadi partai terakhir yang bergabung.

Peristiwa ini terjadi usai pertemuan Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono dengan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Senin (4/4). “Selamat bergabung Partai Berkarya, terima kasih Pak Muchdi,” kata Hary Tanoe.

Pertemuan para pimpinan parpol nonparlemen sebelumnya digagas Hary Tanoesoedibjo. Dalam waktu dekat, koalisi ini bersama-sama mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi agar Preshold disetujui menjadi nol persen. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.