Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pasca Libur Panjang, Kasus Diprediksi Naik
Awas Ya, Jangan Salahin Lagi Pemerintah Kalau Kena Covid
Rabu, 2 Maret 2022 08:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Lagi-lagi, Libur panjang jadi momentum yang tidak baik bagi penanganan Covid-19 di Indonesia. Diprediksi, kasus Corona bakal kembali naik karena tingginya mobilitas masyarakat di sejumlah kawasan wisata.
Pakar epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, penambahan kasus berpotensi terlihat dalam beberapa hari ke depan. Indikatornya, mobilitas masyarakat pada libur panjang akhir Februari lalu sangat padat.
“Setelah libur panjang ini pasti naik. Pasti akan tinggi,” ujar Miko.
Sebelumnya diberitakan, jalur Puncak, Bogor, sempat mengalami kemacetan horor pada Minggu (27/2). Bahkan, viral di media sosial karena ada pengendara kendaraan bermotor yang harus rela menunggu hingga 12 jam di jalan.
Baca juga : Pasca Libur Panjang, Rupiah Melorot 0,12 Persen
Miko mengatakan, cepatnya penyebaran varian Omicron membuat kasus Covid-19 semakin tinggi pasca-libur panjang. “Dalam minggu ini pasti ada kenaikan karena libur panjang Sabtu, Minggu, Senin,” tegasnya.
Miko mengungkapkan, saat ini kasus Covid-19 masih tinggi. Jumlah kasus baru di lapangan bisa mencapai 30 ribu, bahkan lebih. Tidak tertutup kemungkinan jumlah kasus baru di lapangan sebenarnya lebih banyak daripada angka yang dilaporkan.
Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan, macet parah di kawasan Puncak, Bogor, saat long weekend di tengah pandemi membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai beraktivitas seperti biasa. Layaknya sebelum pandemi.
“Apa yang terjadi di masa libur, nanti pas puasa, akan banyak orang. Aktivitas itu sulit dihindari, saya sampaikan sekarang,” ungkapnya.
Baca juga : NFT Lagi Ngetren, Jangan Sampai Pemerintah Kehilangan Kesempatan
Dicky mengatakan, Pemerintah harus mulai mengantisipasi fenomena tersebut. Pasalnya, pelarangan atas kegiatan masyarakat akan sulit dilakukan. Yang perlu dan harus dimitigasi Pemerintah adalah memastikan risikonya kecil.
“Tanpa risiko tidak mungkin, karena kita belum dalam status terkendali,” katanya.
Dicky menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan. Khususnya soal vaksinasi dan munculnya kekebalan komunal dari masyarakat. Untuk memastikan kasus kecil, status imunitas masyarakat memadai. “Tiga dosis (vaksin) harus dikejar,” katanya.
Menurut Dicky, harus dipastikan bahwa orang yang berkunjung ke tempat wisata dan tempat publik adalah orang yang telah divaksinasi dosis lengkap. Termasuk, kalau berisiko tinggi, harus sudah divaksin dosis 3 (booster).
Baca juga : Pertahankan Tradisi Dan Budaya, Pemerintah Komit Lestarikan Desa Adat
Netizen prihatin sekaligus geram dengan orang-orang yang rela macet-macetan cuma karena ingin liburan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya