Dark/Light Mode

Dipasangin Sama Siapapun

Cak Imin Sulit Didongkrak

Minggu, 12 Juni 2022 08:00 WIB
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. (Foto: Facebook)
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar. (Foto: Facebook)

 Sebelumnya 
Namun, sejauh ini PKB belum melakukan komunikasi dengan nama-nama kandidat cawapres tersebut. “PKB sedang melirik, kami belum melakukan komunikasi tapi masih mencari kecocokan,” pungkasnya.

Direktur Eksekutif Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (SIGMA) Hendra Setyawan menganalisa, jalan yang ditempuh PKB mencapreskan Cak Imin sangat berat. Secara personal, Cak Imin elektabilitasnya belum terdongkrak, di tambah tiket Pilpres 2024 belum dalam genggaman. “Jika dilihat, Cak Imin berat didongkrak,” ujar Hendra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Ini Perempuan Yang Siap Pimpin Liga Inggris

Sejumlah survei itu antara lain, Lingkar Survei Jakarta (LSJ) dan Indikator Politik Indonesia (IPO) yang kompak menilai elektabilitas Cak Imin berada di angka 0,5 persen. Sementara Charta Politika menempatkan Cak Imin di papan tengah dengan angka 1,3 persen.

Hendra juga menyebut, problem PKB mencapreskan Cak Imin itu terletak di tiket Pilpres 2024. Ihwal bagaimana memenuhi kuota koalisi Presidential Threshold (Preshold) sebesar 20 persen. Hasil Pemilu 2019, PKB baru meraih 13.570.097 suara setara 9,69 persen suara nasional. “Problemnya PKB bersama partai apa tambahannya untuk memenuhi syarat pencapresan. Karena PKB tidak bisa mencalonkan sendiri,” katanya.

Baca juga : Pemilu 2024 Berat Di Ongkos

Cak Imin, disarankan realistis melihat kekuatannya dan PKB di peta Pilpres 2024. Menurutnya, Cak Imin tidak harus memaksakan diri menjadi Capres. Bisa saja menjadi Cawapres di dalam suatu poros yang memberikannya tiket kontestasi Pilpres. “Atau tidak mutlak Capres maupun Cawapres. Karena dari sisi popularitas dan elektabilitas, Cak Imin masih jauh dibandingkan dengan yang lainnya,” ungkapnya.

Dia menyarankan, Cak Imin fokus melakukan normalisasi hubungan dirinya dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang terkesan kurang harmonis. Jangan sampai, keretakan ini justru berdampak buruk dengan menurunnya suara PKB di Pemilu 2024. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.