Dark/Light Mode

Tak Hanya Bicara Pilpres

Airlangga Cs Siap Mengawal Jokowi-Ma’ruf Sampai Tuntas

Senin, 27 Juni 2022 08:00 WIB
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono. (Foto: Antara)
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jeda waktu tujuh bulan, yakni antara Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari 2024 dan pelantikan Presiden terpilih 20 Oktober 2024 dinilai terlalu lama.

Selama itu, Indonesia seakan punya dua presiden. Presiden lama dan presiden terpilih yang belum dilantik. Kebijakan presiden lama selama jeda waktu ini dinilai tak akan efektif. Cendikiawan Muslim, Prof Azyumardi Azra menyebutnya ibarat bebek lumpuh (lame duck).

Baca juga : Airlangga Cs Tunggu Petunjuk Jokowi

Menanggapi ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono menegaskan, partainya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) berkomitmen mengawal kebijakan Presiden Jokowi hingga tuntas. Dia yakin, selama jeda itu, Presiden Jokowi tetap menjadi pemimpin yang kuat dan tak ragu menelurkan berbagai kebijakan dan programnya.

“Ketua Umum kami Pak Airlangga Hartarto adalah salah satu punggawa ekonomi Indonesia yang membantu Pak Jokowi. Pasti sebagai salah satu inisiator KIB, akan memastikan kebijakan dan program-program Pak Jokowi tetap berjalan di sisa masa jabatannya,” kata Dave dalam pesannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Baca juga : Kiai Ma'ruf Tak Merasa Dicuekin

Bahkan, andaikan KIB yang digawangi Airlangga memenangi Pilpres 2024, anggota Komisi I DPR Fraksi Partai Golkar ini yakin, koalisi ini akan meneruskan kebijakan Presiden Jokowi setelah kepemimpinan berganti.

“Program-program Pak Airlangga dipastikan menyambungkan pembangunan hari ini. Seperti Ibu Kota Negara (IKN) dan program baik lainnya,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (PPK Kosgoro) 1957 ini.

Baca juga : Jokowi-Mega Disarankan Ngopi-ngopi

Sementara Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research Consulting (SMRC), Sirojuddin Abbas membenarkan, pengaruh dan posisi tawar presiden yang sedang menjabat kemungkinan besar menurun di kalangan sekutu politiknya pada jeda waktu setelah Pemilu 2024. “Sekutu politik akan pergi ke pemenang atau presiden terpilih. DPR mulai tidak responsif terhadap keinginan presiden petahana,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.